REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Ribuan penduduk di wilayah timur Aleppo, Suriah dilaporkan melarikan diri dari tempat tinggal mereka, Ahad (27/11). Hal itu terjadi seiring dilakukannya serangan ofensif tentara pemerintah negara, didukung oleh Rusia.
Selama ini wilayah timur Aleppo banyak dikuasai kelompok oposisi. Sejak Oktober, Pemerintah Suriah yang dipimpin Presiden Bashar Al Assad mulai mengintensifkan serangan, hingga pada Sabtu (26/11), sejumlah distrik di wilayah itu dilaporkan berhasil mereka rebut kembali.
Tentara Suriah mengatakan distrik perumahan Hanano telah berada dalam kontrol. Kemudian Jabal Badro dan Holok yang juga berada di sekitarnya kini telah dibebaskan dari kelompok oposisi.
Kemajuan pasukan Suriah juga mencapai Haydariya dan Sakhour. Dua daerah ini merupakan beberapa dari basis kunci kelompok-kelompok oposisi dan disebut memudahkan wilayah timur Aleppo untuk dikuasai kembali sepenuhnya.
"Serangan udara tak kunjung berhenti dan kami memutuskan untuk meninggalkan rumah dan pergi ke wilayah lain yang mungkin lebih aman," ujar seorang warga Haydariya, Abdullah Ansari.
Merebut kembali seluruh wilayah timur Aleppo menjadi kemenangan besar bagi Presiden Suriah Bashar Al Assad dalam konflik lebih lima tahun di negara itu. Pertempuran yang terjadi telah merenggut ratusan ribu jiwa dan membuat setidaknya 11 juta orang di negara itu menjadi pengungsi.