Senin 28 Nov 2016 12:35 WIB

Trump Sebut Menang Popular Vote

Rep: Puti Almas/ Red: Winda Destiana Putri
Donald Trump
Foto: REUTERS/Jonathan Ernst
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, PALM BEACH -- Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya dapat memenangkan suara populer atau popular vote dalam pemilu 8 November lalu. Namun, hal ini terjadi jika suara dari jutaan orang yang memilih secara ilegal juga dihitung.

Pernyataan Trump datang setelah saingannya, tim kandidat dari Partai Demokrat Hillary Clinton mengatakan akan berpartisipasi dalam penghitungan ulang di Wisconsin. Ia memenangkan suara populer dalam pemilu sebanyak lebih dari dua juta. Namun, tidak demikian untuk suara Electoral College yang diperlukan untuk melangkah ke Gedung Putih.

"Sebenarnya selain memenangkan Electoral College, saya juga memenangkan suara populer, jika Anda menghitung jutaan orang yang memilih secara ilegal," ujar Trump melalui akun Twitter, Ahad (28/11). Seperti diketahui, penentuan pemenang pemilu AS dihitung berdasarkan jumlah Electoral College dari setiap negara bagian. Trump melampaui 270 suara electoral yang diperlukan dan mengalahkan Clinton yang mendapatkan jumlah angka jauh dari miliarder itu.

"Bagi saya jauh lebih mudah memenangkan apa yang disebut suara populer dibanding electoral karena jika demikian, maka saya hanya perlu berkampanye di tiga atau empat negara bagian, bukan 15," jelas Trump. Pria berusia 70 itu juga mengejek upaya penghitungan ulang di Wisconsin yang digagas oleh kandidat presiden dari Partai Hijau Jill Stein. Menurutnya, hal itu dilakukan sebagai sebuah penipuan oleh Stein untuk mengisi pundi-pundi keuangannya melalui pengumpulan dana.

Stein mengatakan penghitungan ulang dilakukan untuk menjamin integritas sistem voting di Negeri Paman Sam karena kemungkinan peretasan dapat mempengaruhi hasil penghitungan suara pada pemilu. Ia juga mengumpulkan dana jutaan dolar AS untuk menggelar hal itu, dilansir Reuters.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement