Selasa 29 Nov 2016 10:06 WIB

Penduduk Mosul Berebut Bantuan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Warga menunggu pembagian bantuan kemanusiaan di luar Mosul, Irak, Senin, 28 November 2016.
Foto: AP Photo/Hadi Mizban
Warga menunggu pembagian bantuan kemanusiaan di luar Mosul, Irak, Senin, 28 November 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Penduduk kota Mosul, Irak tampak berebut satu sama lain saat truk bantuan kemanusiaan tiba, Senin (28/11). Mereka tampak berlomba mendapatkan bantuan yang dilempar dari atas truk.

Tua dan muda berdesakan di belakang truk untuk mendapat lemparan baju dan makanan. Anak kecil terhimpit sambil berteriak memohon dibagi. Tak jarang petugas harus mendorong orang-orang agar mundur dari truk.

Pasukan Iran dan beragam organisasi kemanusiaan mengirim truk berisi makanan dan pakaian ke sejumlah area bebas di Mosul. Satu juta orang masih terperangkap di kota medan perang tersebut.

Pemerintah meluncurkan kampanye ofensif sejak 17 Oktober untuk merebut Mosul. Kota terbesar kedua di Irak itu masih dikuasai oleh militan ISIS. Ratusan ribu orang terpaksa keluar dari rumahnya.

Komandan senior di sektor timur Mosul, Brigadir Jenderal Haider Fadhil mengatakan pihaknya sudah menyisir lebih jauh daerah Zohoue. Menurutnya 60 persen wilayah sudah direbut dari ISIS.

Sejumlah daerah masih kekurangan pasokan bantuan, terutama medis. Marwan Ghafuri dari West Irbil Hospital mengatakan fasilitasnya menerima sekitar 150 pasien baru setiap harinya.

Padahal rumah sakit tersebut adalah pusat kasus trauma satu-satunya di Mosul. "Masalahnya kami tidak punya banyak tempat di ruang darurat, kami kekurangan obat dan ruang operasi selalu penuh," kata dia.

Hal ini menyebabkan penanganan darurat tak bisa selalu dilakukan pada smeua pasien. Ghafuri memperkirakan peningkatan jumlah korban selama tiga bulan kedepan karena operasi ofensif masih belum berakhir.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement