Rabu 30 Nov 2016 16:34 WIB

PBB: 10 Tahun Terakhir, 'Dasawarsa yang Hilang Bagi Palestina-Israel'

Warga Palestina berhamburan setelah ditembak gas air mata oleh tentara Israel
Foto: Time
Warga Palestina berhamburan setelah ditembak gas air mata oleh tentara Israel

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- PBB memperingati Hari Solidaritas Internasional buat Rakyat Palestina di markasnya di New York pada Selasa (29/11), dan seorang pejabat seniornya mengatakan 10 tahun belakangan adalah satu dasawarsa yang hilang.

Ia merujuk hilang kepada upaya untuk mewujudkan perdamaian antara Israel dan Palestina. Wakil Sekretaris Jenderal PBB Jan Eliasson, yang berbicara dalam satu pertemuan khusus Komite PBB mengenai Pelaksanaan Hak yang tak Dapat Dicabut Rakyat Palestina mengatakan menyedihkan, dalam banyak jalur 10 tahun terakhir dapat digambarkan sebagai satu dasawarsa yang hilang dalam upaya mewujudkan perdamaian Israel-Palestina.

Jika kebuntuan berlanjut atau makin dalam, ia memperingatkan, penyelesaian dua-negara mungkin jauh dari jangkauan.

Wakil Sekretaris Jenderal PBB tersebut mengatakan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon akan melepaskan jabatan pada akhir tahun ini dengan kesedihan yang besar. Sebabnya ialah ia tidak menyaksikan akhir konflik Israel-Palestina.

Sekretaris Jenderal PBB telah mengunjungi wilayah tersebut 11 kali, termasuk selama masa perang, untuk melihat situasi secara langsung, membantu merundingkan gencatan senjata dan mendorong proses perdamaian. Ban Ki-moon akan memasukkan masalah itu dan upaya terus-menerusnya dalam mewujudkan perdamaian di dalam laporan khusus ke Dewan Keamanan pada akhir Desember.

Pada Selasa malam, komite tersebut dan Misi Pengamat Tetap Negara Palestina akan menyelenggarakan pembukaan pameran tahun ini, "Palestinian Embroidery Threads of Continuity, Identity and Empowerment", di Lobi Pengunjung Sidang Majelis Umum PBB. Pameran itu akan terbuka buat umum sampai 28 Desember.

Setiap tahun sejak 1977, PBB telah memperingati Hari Solidaritas Internasional buat Rakyat Palestina pada 29 November.

Pada 2016, sekali lagi di bawah pengawasan Komite mengenai Pelaksanaan Hak yang tak Dapati Dicabut Rakyat Palestina, PBB memperingati hari penting itu dengan serangkaian pertemuan resmi dan acara budaya.

Pada 2012, Sidang Majelis Umum PBB melakukan pemungutan suara untuk memberi status Negara Pengamat Palestina non-anggota di PBB dengan 138 suara mendukung, sembilan menentang dan 41 abstein oleh Sidang 193-negara tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement