Kamis 01 Dec 2016 03:03 WIB

Ini Penyebab Pesawat Klub Chapecoense Jatuh

Rep: Lintar Satria/ Red: Agus Yulianto
Tim penyelemat melakukan evakuasi di lokasi jatuhnya pesawat yang membawa tim Chapecoense di La Union, Department of Antioquia, Kolombia, Selasa (29/11).
Foto: EPA/Luis Eduardo Noriega
Tim penyelemat melakukan evakuasi di lokasi jatuhnya pesawat yang membawa tim Chapecoense di La Union, Department of Antioquia, Kolombia, Selasa (29/11).

REPUBLIKA.CO.ID, LAUNION -- Suara pilot maskapai pesawat LAMIA yang membawa klub sepakbola Chapecoense terekam radio menara bandara. Dalam rekaman tersebut ia mengatakan, pesawat kehabisan bahan bakar.

Kopilot maskapai Avianca Juan Sebastian Upegui yang pada saat kejadian berada di menara tersebut menceritakan apa yang ia dengar di menara bandara Medellin. Apegui mengatakan, ia mendengar pilot BAe 146 melaporkan pesawatnya kehabisan bahan bakar.

"Mayday mayday...tolong, kami keluar dari jalur, tolong, tolong," kata Upegui menirukan suara pilot yang ia dengar, Rabu (30/11).

"Lalu berakhir...kami semua mulai menangis," katanya lagi.

Pesawat yang membawa klub sepakbola Brazil tersebut menabrak gunung. Ada tiga pemain, seorang jurnalis dan dua kru pesawat yang selamat dari kecelakan tersebut. Sementara itu 71 orang lainnya meninggal dunia.

Salah satu kru pesawat yang selamat Erwin Tumiri asal Bolivia mengatakan ia selamat karena mengikuti prosedur keselamatan sedangkan penumpang lainnya panik.

"Banyak penumpang yang berdiri dari kursinya dan mulai berteriak," katanya.

Salah kru pesawat yang selamat lainnya Ximena Suarez mengatakan, pesawat sempat lepas kendali selama satu menit sebelum menabrak gunung.

Kiper Jackson Follman saat ini masih dalam masa pemulihan setelah menjalani amputasi kaki kanan. Sementara itu pemain bertahan Helio Neto masih dalam perawatan intensif karena mengalami trauma tulang tengkorak dan dada.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement