Kamis 01 Dec 2016 07:56 WIB

Ini Alasan Pasukan Turki Terlibat dalam Perang Suriah

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Damanhuri Zuhri
Recep Tayyip Erdogan (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Recep Tayyip Erdogan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, campur tangan Pasukan Turki di Suriah bertujuan untuk mengakhiri kekejaman yang dilakukan Presiden Suriah, Bashar al-Assad.

Erdogan juga mengutuk kegagalan PBB mengatasi perang Suriah dan memutuskan untuk mengirim tank, unit pasukan khusus, serta jet tempur ke perbatasan pada Agustus lalu.

"Hampir satu juta orang tewas di Suriah dan mereka terus tewas. Di mana PBB? Apa yang mereka lakukan? Kami tidak lagi bisa bersabar untuk memasuki Suriah," ujar Erdogan, dikutip The Independent.

Menurutnya, Turki tidak tertarik dengan wilayah Suriah. Satu-satunya alasan adalah Turki ingin membawa keadilan bagi rakyat Suriah atas teror yang telah diciptakan Presiden Assad.

Meski demikian, pasukan Operation Euphrates Shield Turki tidak bersinggungan langsung dengan pasukan Suriah. Turki memilih untuk mengusir ISIS di perbatasan kedua negara dan membantu milisi Kurdi Suriah.

Seorang pejabat senior dari brigade pemberontak Turkmen yang didukung Pemerintah Turki mengatakan, sekitar 60 persen pejuang Turkmen ditarik dari Aleppo. Mereka bergabung dengan pasukan Operation Euphrates Shield dan tidak lagi melawan pasukan Assad.

"Kita tidak memiliki banyak kesempatan dengan keterbatasan senjata untuk melawan Suriah dan Rusia yang telah menggunakan bom barel dan pesawat tempur," ujar Erdogan menjelaskan.

Kremlin mengaku terkejut dengan pernyataan Erdogan. Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan Erdogan harus memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai pernyataannya. "Kami berharap mitra kami, Turki, akan memberikan penjelasan tentang hal ini," ujar Peskov.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement