Kamis 01 Dec 2016 17:54 WIB

Hari Kelima, Filipina Rebut Markas Kelompok Militan Terkait ISIS

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Militer Filipina
Foto: AP
Militer Filipina

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pasukan militer Filipina merebut sebuah bangunan yang digunakan sebagai basis kelompok militan, Rabu (30/11). Dengan hal ini, pengepungan intensif yang dilakukan selama lima hari berakhir.

Selama lima hari pengepungan, pasukan negara itu dilaporkan telah membuat puluhan anggota kelompok militan tewas. Diduga, kelompok tersebut adalah Maute yang terkait dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Militer Filipina mengerahkan tembakan disertai bom artileri dari pesawat untuk memukul mundur anggota Maute. Kelompok itu telah mengambil bangunan di selatan negara yang diketahui merupakan bekas gedung balai kota.

Saat ini beberapa anggota Maute dilaporkan melarikan diri ke wilayah perbukitan di sekitar selatan Filipina. Namun, militer negara meyakini kemampuan kelompok itu akan terhenti untuk melakukan pertempuran.

"Mereka telah hancur, berikut dengan kemampuan untuk kembali ke pertarungan tak akan ada lagi," ujar juru bicara militer Filipina Restituto Padilla, dilansir Asian Correspondent, Kamis (1/12).

Selama beberapa dekade, wilayah selatan Filipina diwarnai dengan pemberontakan nasionalis. Presiden Rodrigo Duterte berjanji akan menumpas habis kelompok militan yang membahayakan keamanan negara, termasuk salah satu kelompok militan terbesar di wilayah itu adalah Abu Sayyaf. Pekan lalu, Duterte mengajukan permintaan agar kelompok itu melucuti senjata dan memulai pembicaraan.

Selama ini, Abu Sayyaf kerap melakukan pembajakan di laut dan penculikan warga negara asing. Selain itu, warga sipil Filipina juga menjadi korban untuk menghentikan operasi militer yang dilakukan pemerintah terhadap mereka.

"Saya khawatir ISIS benar-benar bisa berakar di Filipina dan resiko ini juga mungkin didapatkan oleh Malaysia dan indonesia yang merupakan negara tetangga kami," kata Duterte.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement