Ahad 04 Dec 2016 10:24 WIB

Italia Cegah Radikalisme

Rep: marniati/ Red: Damanhuri Zuhri
Radikalisme(ilustrasi)
Foto: punkway.net
Radikalisme(ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Italia telah melakukan beberapa tindakan untuk mencegah penyebaran paham radikalisme di negara tersebut. Salah satunya dengan melakukan pengusiran terhadap pihak yang diduga menyebarkan paham radikalisme. Langkah ini dilakukan Italia seiring dengan bertumbuhnya jumlah populasi muslim di negara tersebut.

Menurut Kementerian Dalam Negeri Italia, Januari tahun lalu otoritas Italia melakukan pemeriksaan kepada sekitar 170 ribu orang untuk alasan keamanan nasional. Dalam pemeriksaan ini, pemerintah mengusir 115 tersangka teroris, termasuk 12 imam.

Bulan September ini, pemerintah juga telah mengusir seorang warga Maroko berusia 33 tahun yang pernah menjabat sebagai imam resmi di utara kota Treviso. Imam tersebut telah tinggal di Italia selama 18 tahun dan memulai proses untuk memperoleh kewarganegaraan Italia. Namun dalam tahap akhir, ia menolak untuk bersumpah atas konstitusi Italia.

“Ini berarti dia memusuhi tradisi kita dan mengabaikan prinsip-prinsip pendiri negara kita," kata Menteri Dalam Negeri Angelino Alfano seperti dilansir nasdaq.com, (1/12).

Tidak seperti negara tetangganya, generasi kedua dan ketiga muslim  Italia tidak termasuk generasi yang rentan terhadap radikalisasi. Menurut Wakil Menteri Italia, Domenico Manzione hal ini merupakan suatu keuntungan yang dimiliki Italia untuk bertindak lebih cepat terhadap kebijakan keamanan.

Langkah yang ditempuh Italia untuk mencegah radikalisme ini telah menarik perhatian dari sekutu, termasuk Jaksa Agung AS Loretta Lynch. Ia memuji upaya kontra-ekstremisme Italia selama kunjungan ke Roma beberapa waktu lalu. Ia melihat Italia sebagai pemimpin di bidang ini.

Tidak seperti di Jerman dan Inggris, hukum Italia memungkinkan pengusiran jalur cepat dari orang asing yang belum pernah dihukum karena kejahatan atau diduga melanggar peraturan imigrasi. Hukum Italia juga memungkinkan mengusir dengan lebih mudah pihak yang diduga ekstremis karena sebagian besar orang yang telah ditargetkan bukan warga negara Uni Eropa.

Imigrasi massal khususnya umat Islam adalah fenomena yang relatif baru bagi negara-negara Eropa. Menurut database dunia agama, Italia termasuk salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di Eropa. Sejak tahun 2000, jumlah muslim telah tumbuh lebih dari 20 persen di negara ini. 2,7 persen dari populasi Italia adalah muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement