Ahad 04 Dec 2016 12:35 WIB

Jumlah Korban Tewas Kecelakaan Tambang Cina Bertambah

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Dwi Murdaningsih
Kecelakaan kerja (ilustrasi)
Foto: antara
Kecelakaan kerja (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Jumlah korban tewas dalam insiden ledakan tambang batu bara di Cina terus bertambah. Per Ahad (4/12), jumlah korban terkonfirmasi meninggal adalah 32 orang. Ledakan gas terjadi Sabtu di tambang kota Chifeng. Sekitar 181 penambang bekerja di bawah tanah saat itu. Sebanyak 149 orang berhasil keluar namun sisanya terjebak.

Tambang tersebut dioperasikan oleh Baoma Mining Co. Ltd. Sebelumnya, kantor berita Xinhua melaporkan 17 orang tewas namun jumlahnya terus bertambah. Berita ini muncul beberapa jam setelah 21 penambang dilaporkan tewas dalam insiden terpisah. Mereka terperangkap selama empat hari setelah ledakan di tambang tak berlisensi di provinsi Heilongjiang.

Empat orang ditangkap terkait dengan bencana tersebut. Kecelakaan pada Sabtu menambah panjang daftar catatan Cina soal industri tambang. Cina adalah negara dengan jumlah kecelakaan tambang paling mematikan. Diperkirakan dua kecelakaan terjadi dalam sebulan. Faktor keamanan yang rendah menjadi salah satu penyebab. Standar keamanan banyak dikesampingkan karena ada tekanan finansial.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement