Senin 05 Dec 2016 10:38 WIB

Dirut Dompet Dhuafa: Bantuan Skala Besar Siap Dikirim Buat Rohingya

Rep: Fuji E Permana/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah relawan melakukan penggalangan dana untuk Rohingya di kawasan Car Free Day Pekanbaru, Riau, Minggu (4/12).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Sejumlah relawan melakukan penggalangan dana untuk Rohingya di kawasan Car Free Day Pekanbaru, Riau, Minggu (4/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekerasan kian mencekam dalam beberapa bulan terakhir di negara bagian Arakan, Myanmar. Foto citra satelit menunjukkan bukti telah terjadinya pembakaran rumah penduduk etnis Rohingya secara sporadis.

Presiden South East Asia Humanitarian Forum (Seahum) sekaligus Direktur Utama Dompet Dhuafa, Imam Rulyawan mengatakan, sulitnya mengirimkan bantuan secara resmi memaksa lembaga kemanusiaan anggota Seahum menemukan strategi baru dalam penyaluran.

Jika otoritas Myanmar belum bersedia membuka pintu untuk bantuan kemanusiaan, maka upaya penyaluran besar-besaran dan melibatkan banyak lembaga akan dilakukan.

"Januari mendatang pengiriman bantuan yang diberi nama Food and Humanitarian Flotilla to Myanmar akan berangkat menuju Myanmar, sebagai bentuk tekanan kepada pemerintah Myanmar," kata Imam kepada Republika.co.id, Ahad (4/12) malam.

Ia menerangkan, kendati demikian, ikhtiar pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah Arakan pun terus dilakukan. Tim kemanusiaan yang diterjunkan oleh masing-masing anggota Seahum saat ini sudah berada di Myanmar.

Bantuan berupa bahan makanan, pakaian, kebutuhan anak dan kebutuhan perempuan sudah diterima masyarakat Rohingya di negara bagian Arakan. "(Mereka) berhasil menyalurkan bantuan kemanusiaan ke wilayah paling terdampak konflik," ujarnya.

Imam mengungkapkan, kebiadaban yang terus berulang tersebut memaksa para aktivis dan lembaga kemanusiaan untuk bertindak segera. Advokasi sebagai jalan diplomasi terus diupayakan.

Dengan menggandeng Aliansi Lembaga Kemanusiaan Indonesia untuk Rohingya, upaya diplomasi yang dipimpin oleh Seahum akan terus melakukan. Aan terus berdialog dengan pemerintah Republik Indonesia, PBB, lembaga PBB dan ASEAN untuk mengakhiri tragedi kemanusiaan di Myanmar.

Baca juga,  Citra Satelit: Ratusan Bangunan Muslim Rohingya Dibakar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement