Senin 05 Dec 2016 14:38 WIB

Din Syamsuddin: Selamatkan Penduduk Muslim Rohingya

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Teguh Firmansyah
Massa dari PW HIMA Persis Jabar berunjuk rasa di kawasan jalan Merdeka terkait terkait kasus kemanusiaan terhadap etnis Rohingya, Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/11).
Foto: Antara/Agus Bebeng
Massa dari PW HIMA Persis Jabar berunjuk rasa di kawasan jalan Merdeka terkait terkait kasus kemanusiaan terhadap etnis Rohingya, Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL – Konflik Rohingya semakin berlarut-larut, meski sejumlah pihak telah mengecam keras pemerintahan Miyanmar. Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) diminta untuk mengambil langkah-langkah kongkrit dalam menyelesaikan konflik tersebut.

“Kita mengecam keras apa yang terjadi di Myanmar. Saya meminta khusus pada OKI untuk mengambil langkah-langkah kongkrit dan segera menyelamatkan penduduk muslim di Rohingya,” tutur Mantan Ketua MUI, Din Syamsuddin saat ditemui usai kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (5/12).

Menurutnya hal tersebut sangat diperlukan, agar korban dari warga Muslim tidak semakin bertambah. Di sisi lain, Din mengapresiasi Pemerintah Indonesia yang mengupayakan langkah-langkah diplomasi di luar negeri dalam penyelesaian konflik Rohingya.

Namun hal tersebut tidak cukup. Ia meminta agar semua negara di Asia Tenggara ikut melakukan upaya untuk menciptakan perdamaian di Myanmar. Sebab Myanmar merupakan bagian dari ASEAN. Di mana ketidakstabilan di sana tentu akan berpengaruh pada negara-negara ASEAN lainnya.

Baca juga, Citra Satelit: Ratusan Bangunan Muslim Rohingya Dibakar.

Kendati demikian, Din mengimbau agar umat islam di Indonesia tidak menarik konflik Myanmar sebagai isu agama. Sehingga sampai melakukan hal-hal negatif pada pemeluk agama Budha di Indonesia.

“Tidak perlu ada langkah-langkah balasan yang dilakukan pada orang Budha. Sebab konflik di sana bukan soal agama,” kata pria yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah itu menjelaskan.

Menurutnya, Muslim Indonesia melalui Muhammadiyah sudah melakukan berbagai upaya untuk membantu saudara muslim di Rohingya. Di antaranya dengan mengantarkan berbagai bantuan logistik bagi para korban konflik.

Namun kondisi di sana sangat tidak kondusif. Sehingga Muhammadiyah tidak bisa menyampaikan bantuan kemanusian tersebut pada para korban. “Bantuan yang kami bawa tidak boleh diantarkan langsung ke masyrakat. Tapi harus dikumpulkan dulu di ibu kota. Itu peraturan pemerintah sana,” kata Din.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement