Senin 05 Dec 2016 17:39 WIB

PBB Luncurkan Dana Kemanusiaan Terbesar dalam Sejarahnya

Korban konflik kekerasan di Suriah
Foto: BBC
Korban konflik kekerasan di Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memerlukan dana kemanusiaan 22,2 miliar dolar AS, tertinggi dalam sejarahnya, untuk membiayai bantuan kemanusiaan pada tahun depan.

Kegiatan kemanusian itu meliputi kebutuhan 93 juta orang di 33 negara, kata Kepala kemanusiaan PBB Stephen O'Brien pada Senin. "Ini cermin dari kebutuhan kemanusiaan di dunia, yang belum pernah terjadi sejak Perang Dunia Kedua," kata dia dalam jumpa pers.

Ia menambahkan 80 persen dari kebutuhan itu untuk membiayai dampak perang buatan manusia di sejumlah kawasan, seperti, di Suriah, Irak, Yaman, Nigeria dan Sudan Selatan.

Kebutuhan yang mendesak tersebut diikuti oleh tren penambahan kesiapan yang membutuhkan pendanaan mencapai hampir tiga kali lipat dari 7,9 miliar dolar pada 2011. "Seperti yang kami sampaikan, lebih banyak orang yang memerlukan bantuan kemanusiaan, tak kurang dikarenakan krisis yang berkepanjangan," kata Kepala OCHA, Stephen O'Brien dalam pidato penyampaian kebutuhan tersebut, yang meliputi 33 negara.

Sejumlah negara termasuk Afghanistan, Burundi, Republik Demokrasi Kongo, dan Somalia telah mengeluarkan kebutuhan darurat hampir setiap tahun dalam 25 tahun terakhir dan beberapa di antaranya menghadapi krisis yang makin memburuk pada 2017, katanya menambahkan.

Pada 2016, PBB mengusahakan 22,1 miliar dolar, yang awalnya membutuhkan 20,1 miliar dolar namun karena kekurangan sumbangan mengakibatkan kebutuhan tersebut hanya terpenuhi 51 persen hingga 30 November. "Sayangnya, dengan kebutuhan kemanusiaan yang terus membengkak, celah antara apa yang harus dicapai untuk menyelamatkan dan melindungi lebih banyak orang, dan apa yang harus didanai bantuan kemanusiaan justru semakin melebar," ujar O'Brien.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement