REPUBLIKA.CO.ID, AMERIKA SERIKAT — Sekitar 300 Muslim Amerika Serikat menandatangi surat terbuka yang ditujukan untuk presiden terpilih AS, Donald Trump. Mereka mengungkapkan keprihatinan tentang kebijakan yang diusulkan selama kampanye, termasuk kebijakan untuk Muslim AS.
Surat terbuka ini muncul di tengah meningkatnya kejahatan kebencian anti-Muslim sejak pemilu 8 November. Surat ini banyak difokuskan pada kontribusi positif dari umat Islam di AS dan bahkan memuji Trump yang baru-baru ini sempat mengecam fanatisme dalam salah satu wawancara.
Dilansir dari koat.com (5/12), dalam surat tersebut muslim meminta Trump Sebagai presiden terpilih untuk memastikan keamanan kolektif, karena seperti itulah seharusnya tugas seorang pemimpin. Hal itu termasuk melindungi hak-hak amandemen pertama dari semua orang Amerika untuk secara bebas mempraktikkan iman mereka, tanpa rasa takut, intimidasi atau ancaman.
Surat terbuka ini ditandatangani oleh beberapa tokoh Muslim AS terkemuka, termasuk Kongres AS Keith Ellison dan Andre Carson, atlet Olimpiade, insinyur, dan ilmuwan.
"Nilai-nilai yang kita pegang sejajar dengan orang-orang mayoritas Amerika,” ujar perwakilan Muslim. Hal ini merujuk ke sebuah penelitian terbaru yang menyebutkan bahwa Muslim dapat seperti Protestan di AS yang memiliki identitas kuat.
Para pemimpin juga mengutuk proposal yang menargetkan Muslim dan melanggar hak-hak konstitusional. Surat ini diakhiri dengan harapan agar Trump dapat berhasil dalam menegakkan prinsip-prinsip pendiri negara dan untuk masa depan serta kemajuan semua orang Amerika Serikat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
