Selasa 06 Dec 2016 20:57 WIB

Rouhani Yakin Trump tak akan Ubah Kesepakatan Nuklir

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Iran Hassan Rouhani.
Foto: Reuters
Presiden Iran Hassan Rouhani.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani meyakini kesepakatan nuklir yang dicapai antara negaranya dengan enam kekuatan dunia, termasuk Amerika Serikat (AS) tak akan terganggu. Hal ini terkait dengan Donald Trump yang resmi dilantik sebagai presiden pada Januari mendatang.

Ia juga menegaskan apa pun yang terjadi, Iran akan terus mempertahankan kesepakatan yang tercapai tahun lalu tersebut. Rouhani mengatakan AS mungkin akan terus memberi tekanan saat dipimpin oleh Trump.

"Apa pun rencana yang dimiliki AS, tidak ada yang boleh melemahkan kesepakatan nuklir negara ini, bangsa ini tak akan membiarkannya," ujar Rouhani saat berpidato di Universitas Teheran, dilansir Belfast Telegraph, seperti dikutip The Independent, Selasa (6/12).

Meski tidak menyebutkan nama Trump secara langsung, pernyataan itu diyakini ditujukan kepadanya. Sebelumnya, saat kampanye pemilu AS, miliarder itu kerap menyebutkan kesepakatan nuklir Iran adalah sebuah bencana. Ia juga mengatakan hendak melakukan negosiasi ulang.

Rouhani juga memperingatkan siap memberi reaksi keras apabila AS di bawah kepeimimpinan Presiden Barack Obama saat ini memperpanjang sanksi untuk negaranya. Sanksi tersebut terutama di bidang ekonomi, yang pertama kali disahkan pada 1996.

"Kami akan menunjukkan reaksi jika undang-undang untuk memperpanjang sanksi AS untuk Iran diperpanjang hingga 10 tahun ke depan," kata Rouhani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement