Rabu 07 Dec 2016 09:56 WIB

Pemerintah Suriah Kuasai 70 Persen Wilayah Timur Aleppo

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Foto oleh kelompok antipemerintah Aleppo 24 menunjukkan truk berisi bantuan kemanusiaan PBB untuk warga Suriah hancur karena serangan udara di Aleppo, Suriah, Selasa, 20 September 2016.
Foto: Aleppo 24 news via AP
Foto oleh kelompok antipemerintah Aleppo 24 menunjukkan truk berisi bantuan kemanusiaan PBB untuk warga Suriah hancur karena serangan udara di Aleppo, Suriah, Selasa, 20 September 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Pemerintah Suriah dilaporkan telah merebut kembali sekitar 70 persen wilayah timur Aleppo yang dikuasai militan. Serangan intensif dilakukan dalam beberapa pekan terakhir dan terus ditingkatkan pada Kamis malam (6/12).

Diantara wilayah yang telah direbut kembali di kota terbesar Suriah itu adalah Al Shaar, Sheikh Lufti, dan Marja. Pemerintah negara itu juga mengumumkan sekitar bandara timur Aleppo telah bersih dan mengatakan anggota kelompok bersenjata berhasil dilumpuhkan.

Sebelumnya, Rusia sebagai sekutu utama Pemerintah Suriah mengatakan pembicaraan dengan Amerika Serikat (AS) yang mendukung oposisi akan dilakukan kembali. Namun, Negeri Paman Sam nampaknya mengulur waktu untuk memungkinkan oposisi mengumpulkan kekuatan.

"Sepertinya AS berupaya mengulur-ulur waktu untuk membuat pemberontak kembali mengisi cadangan mereka dan melancarkan serangan," ujar Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, dilansir BBC.

AS menolak pernyataan tersebut dan mengatakan berusaha menghentikan konflik dengan upaya gencatan senjata. Hal itu juga telah diumumkan dalam rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk melakukan jeda perang selama tujuh hari di Aleppo.

"Saya tidak mengetahui jika AS telah melakukan penolakan pembicaraan," ujar Menteri Luar Negeri AS John Kerry.

Rusia dan Cina sebelumnya telah memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB tersebut. Menurut keduanya, ketentuan yang tertera sudah melanggar aturan dewan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement