Rabu 07 Dec 2016 23:11 WIB

Kelompok Oposisi Suriah Kian Terdesak di Aleppo

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang anak menyaksikan bangunan bekas pengeboman di Aleppo, Suriah.
Foto: REUTERS/Abdalrhman Ismail
Seorang anak menyaksikan bangunan bekas pengeboman di Aleppo, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Kelompok oposisi Suriah yang menguasai sebagian besar timur Aleppo saat ini kehilangan dua per tiga wilayah yang telah dikuasainya selama hampir lima tahun. Mereka kehilangan wilayah kekuasaannya terus-menerus hanya dalam jangka waktu dua minggu.

Pemerintah Suriah bersama sekutunya mendesak kelompok oposisi hingga Kota Tua. Saat ini kelompok oposisi dalam keadaan terdesak dan disuruh menyerah.

Pemerintah Suriah mendekati kemenangan dalam pertempuran melawan kelompok oposisi di Kota Aleppo. Pertempuran antara kelompok oposisi dengan rezim Bashar Assad membuat rakyat Suriah menderita dan kehilangan rumah mereka karena dibombardir terus-menerus.

Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan, Pemerintah Suriah tak akan menerima gencatan senjata saat ini. Mereka tak peduli jika ada pihak lain yang mendesak gencatan senjata.

Rusia dan Cina memveto resolusi Dewan Keamanan PBB untuk memberlakukan gencatan senjata selama seminggu di Aleppo. Rusia beralasan, gencatan senjata akan digunakan oleh kelompok oposisi untuk membangun kekuataan mereka kembali sebelum melakukan pertempuran lagi melawan Pemerintah Suriah.

Seorang pejabat PBB mengatakan, ribuan penduduk sipil masih berada di Aleppo. "Saat ini situasi di Aleppo sangat berbahaya," katanya, Selasa, (6/12).

Seorang warga Aleppo Abu Youssef mengatakan, tembakan terus-menerus dilakukan di wilayah penduduk. "Terjadi pembunuhan massal di sini."

Selain itu, ujar Youssef, sudah tak ada listrik lagi di Aleppo karena telah terputus. Akses internet juga sangat terbatas.

Damaskus dan Moskow meminta kelompok oposisi untuk keluar dari Aleppo segera. Jika mau meninggalkan senjata mereka, mereka diperkenankan keluar dari kota dengan selamat.

Baca juga,  Aleppo Terus Digempur, Korban Tewas Bertambah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement