REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi mengalami lebih dari 128 operasi teroris dalam 15 tahun terakhir. Dari angka itu, sebanyak 1.447 warga lokal dam ekspatriat telah menjadi korban luka.
"Sejak tahun 2001, Saudi telah menjadi target teroris yang turut merencanakan menyerang kompleks perumahan dan perusahaan penting," kata Mansour AL Turki, juru bicara Kemendagri Saudi, seperti dilansir Saudi Gazette, Kamis (8/12).
Sementara, delegasi Turki turut angkat suara di simposium yang diselenggarakan Universitas Putri Nourah. Turki berpendapat, teroris belakangan sudah menargetkan masjid, kedutaan asing, atau para petugas keamanan.
Bahkan, Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi turut menjadi target serangan teroris, yang salah satunya dilakukan pada Ramadhan lalu. Turki merasa, kondisi itu salah satunya terjadi karena perekrut berpakaian dai.
"Pemimpin dan pendukung mereka (teroris) jelas mengumumkan tujuan utama mereka, yaitu mengacauukan Saudi, merusak nilai-nilai dan meghasut para pemuda," ujar juru bicara Turki menjelaskan.