REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mencalonkan Terry Branstad sebagai Duta Besar negara itu untuk Cina. Hal itu dikatakan beberapa saat setelah pembicaraan antara keduanya dilakukan di kantor transisi kepresidenan.
Branstad yang merupakan Gubernur Iowa terlihat memasuki Menara Trump, New York pada Selasa (6/12) lalu. Ia sebelumnya dikatakan akan ditunjuk memegang jabatan itu karena kedekatannya dengan Presiden Cina Xi Jinping.
Kementerian Luar Negeri Cina juga menyambut baik rencana pencalonan Branstad. Hal ini dinilai sebagai langkah untuk semakin memajukan hubungan dua negara besar yang selama ini sering dipadangan berada di sisi bersebrangan. "Kami menyambut Branstad untuk memainkan peran lebih besar dalam memajukan perkembangan hubungan Cina dan AS, ia adalah teman lama bagi negara ini," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Lu Kang, Rabu (7/12).
Penunjukkan Branstad dipandangan sebagai kunci saat ketegangan antara dua negara ekonomi terbesar dunia. Trump sebelumnya pernah mengatakan bahwa Cina melakukan penindasan terhadap AS dengan mendevaluasi mata uang Yuan. Dengan hal itu, Negeri Tirai Bambu memberi keuntungan ekspor secara tidak adil.
Kemudian ketegangan berlanjut setelah Trump melakukan percakapan telepon dengan Presiden taiwan Tsai Ing Wen, yang melanggar ketentuan perjanjian diplomatik antara AS dan Cina. Meski miliarder itu mengatakan pembicaraan terjadi secara spontan, namun beberapa laporan menunjukkan hal itu sudah direncanakan.
New York Times menyebutkan bahwa mantan senator AS Bob Dole bekerja di belakang layar untuk mengatur percakapan Trump dan Tsai. meski demikian, pembicaraan dikatakan tidak membahas rencana perubahan kebijakan diplomatik yang ditetapkan dengan Cina sejak 1979 lalu.
Sementara itu, Branstad mengatakan masih terlalu dini mengumumkan bahwa dirinya akan menajdi Duta Besar AS untuk Cina. Ia hanya mengatakan pembicaraan yang dilakukan dengan Trump sangat menyenangkan, tanpa menyinggung spekulasi banyak pihak mengenai jabatan baru yang mungkin ia dapatkan. "Meski ada sepkulasi mengenai saya yang akan menempati jabatan di pemerintahan AS, namun saya tidak punya pengumuman apapun untuk saat ini," jelas Branstad.