REPUBLIKA.CO.ID, HAMBURG -- Pasukan Suriah menangguhkan pertempuran di Aleppo timur, Kamis (8/12). Menurut Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, hal ini agar warga sipil bisa mundur dari daerah konflik.
Lavrov mengatakan sekitar 8.000 warga sipil akan dievakuasi keluar wilayah. Sejauh ini, pasukan Suriah telah berhasil mengambil alih 75 persen wilayah dalam beberapa hari operasi tempur.
"Aksi tempur militer Suriah di Aleppo timur ditangguhkan hari ini, operasi evakuasi terbesar terhadap warga sipil sedang dilakukan," kata Lavrov di sela-sela konferensi Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE).
Proses evakusi berjalan sejauh hingga lima kilometer. AS menyambut baik langkah ini. Juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest mengatakan ini adalah indikasi positif.
"Kami telah mendengarkan dengan hati-hati apa yang Rusia katakan, kami akan tetap mengawasinya," kata Earnest. Sebagai tambahan, Lavrov mengatakan pakar militer AS dan Rusia akan bertemu pada Sabtu di Genewa untuk membahas Aleppo.
Lavrov mengatakan ia sudah bicara melalui telpon dan dua kali bertemu dengan Menlu AS, John Kerry di Hamburg. "Kami sepakat untuk membuat pertemuan antara pakar militer dan diplomat pada 10 Desember di Genewa," kata Lavrov.