REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK — Industri makanan halal di Amerika Serikat semakin berkembang. Peningkatan ini bukan hanya disebabkan oleh jumlah populasi muslim yang terus bertambah. Makanan halal tidak hanya dikonsumsi muslim AS.
Dewan Islam di bidang Pangan dan Gizi Amerika berharap penjualan produk halal mencapai 20 miliar dolar AS per tahun ini. Atau lebih sepertiga dari tahun 2010. Tahun ini, beberapa supermarket besar telah mulai melakukan penjualan terhadap daging halal. Ini merupakan langkah yang tepat untuk mengembangkan industri ini.
“Dengan Islamofobia yang semakin meningkat di beberapa negara bagian AS, maka beberapa orang berharap ketersediaan makanan halal dapat memberikan kenyamanan bagi komunitas muslim,” ujar perwakilan Dewan Islam seperti dilansir cctv-america.com.
Salah seorang pedagang makanan halal telah mulai menjual produknya di sudut-sudut jalan New York sejak tahun 1990. Saat ini bisnis makanan halal miliknya telah merambah pasar luar negeri serta memperluas waralaba di seluruh Amerika Serikat.
Sementara itu, di Borough New York, usaha industri halal bergerak di bidang pemotongan hewan halal. Perusahaan yang bernama Halal Madani ini telah berdiri lebih dari 25 tahun. Mereka menyediakan unggas, domba dan kambing halal.
Pemilik Halal Madani, Imran Uddin mengatakan setiap hewan disembelih sesuai dengan hukum Islam. Hewan ternak juga diperlakukan dengan manusiawi. Sehingga kualitas daging yang dihasilkan dari perusahaan ini menarik minat warga Amerika secara keseluruhan. Tanpa memandang agama mereka.
Menurut Uddin, mayoritas pelanggan Halal Madani adalah non-Muslim. Perusahaan juga bekerjasama dengan supermarket terbesar yang ada di kota. Dengan kerjasama ini maka penjualan semakin cepat berkembang. Ia berharap fenomena ini dapat menghilangkan perilaku Rasis di Amerika Serikat.
“Dan dengan perkiraan 3,3 juta Muslim saat ini tinggal di AS, ada banyak kesempatan yang dapat diperoleh,” ujarnya.