REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden terpilih AS, Donald Trump hanya menerima rata-rata satu kali rapat intelijen dalam sepekan. Ini jauh lebih sedikit dari presiden-presiden AS sebelumnya.
Meski memang tidak terlalu dibutuhkan, setiap presiden terpilih biasanya menerima penjelasan singkat setiap hari, disebut President's Daily Brief (PDB). Biasanya mereka menerima penjelasan soal apa yang paling penting dan paling rahasia.
Tidak jelas mengapa Trump tidak menerima PDB seperti Presiden Barack Obama sebelumnya. Entah soal perbedaan kebijakan atau Trump sedang dalam persiapan kepresidenannya.
Seorang pejabat tim transisi mengatakan Trump telah menerima briefing soal keamanan nasional, termasuk PDB rutin dan rapat khusus lainnya. Ia menolak menjelaskan lebih lanjut soal frekuensi dan kontennya.
"Hal ini rahasia," kata pejabat anonim tersebut. Seorang pejabat lain mengatakan Trump telah meminta sedikitnya satu kali briefing atau lebih jika memungkinkan.
Baca juga, Donald Trump Menangkan Pilpres AS.
Menurutnya, Trump ingin mendapatkan informasi dari bagian khusus badan intelijen. Sumber tidak menyebutkan subjek apa yang menarik bagi Trump. Namun menurutnya tidak termasuk Iran atau Rusia.
Sementara, Wakil Presiden terpilih, Mike Pence telah menerima PDB sedikitnya enam kali dalam sepekan. Hal ini dikemukakan oleh sumber yang dekat dengan aktivitas tersebut.
Mantan pemberi materi dalam PDB dari Central Intelligence Agency (CIA), David Priess mengatakan biasanya, para pendahulu Trump dan Pence menerima briefing intelijen harian. Ini berlangsung terus pascapilpres hingga pelantikan.