REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Palestina, Riad Maliki menyuarakan kemerdekaan negara tersebut di hadapan para peserta Forum Demokrasi Bali atau "Bali Democracy Forum" (BDF) ke sembilan yang dipimpin oleh Menlu RI Retno Marsudi di Denpasar, Bali yang diselenggarakan pada 8-9 Desember.
Menteri Riad menyatakan bahwa rakyat Palestina terus berjuang guna mendapatkan pengakuan sebagai sebuah negara yang mencerminkan identitas dan keragaman. "Kita semua tahu bahwa tidak ada ras yang lebih baik daripada yang lain. Setiap benua dan setiap ras sebagian besar telah memberikan kontribusi kepada perkembangan umat manusia, jadi mari kita sebagai aktor negara, media dan masyarakat sipil memainkan peran yang berbeda dan kuat dalam mempromosikan pluralitas dan toleransi," ujar Riad dalam Keterangan dari Kedutaan Besar Indonesia di Yordania, Jumat (9/12).
Menurut dia, Palestina berada di persimpangan peradaban manusia, karenanya keragaman yang merekatkan perjuangan nasional bangsa Palestina dalam menghadapi ideologi yang berkembang pada eksklusivitas, pengucilan, diskriminasi dan penyangkalan sebagai sebuah negara. Riad Maliki menyatakan bahwa tema BDF IX, "Agama, Demokrasi dan Pluralisme" sangat sesuai dengan kondisi dunia saat ini. "Identitas agama yang meningkat di setiap sudut dunia bukan lahir karena kesadaran spiritual melainkan ditimbulkan dari rasa takut yang lain," ujarnya.
Di Eropa misalnya, Islamofobia terus meningkat dan banyak orang yang mengungkapkan keberatan mereka untuk menerima pengungsi dengan cara yang negatif. Maliki mengatakan banyak pihak menggunakan "isu penyusupan ISIS" sebagai argumen untuk membenci para pengungsi yang tidak berdaya. Penegakan aturan hukum akan memberikan kontribusi guna menghilangkan Islamofobia di Eropa sehingga menciptakan keamanan global dan kerukunan beragama.
Sementara itu, Dubes Indonesia untuk Yordania yang juga merangkap Palestina, Teguh Wardoyo menyatakan bahwa kehadiran Menlu Palestina Riad Maliki di Forum Demokrasi sangat penting dalam berbagi cerita dan praktik terbaik mengenai penerapan toleransi dan menciptakan keharmonisan di tengah umat beragama dunia. Pada hari kedua pelaksanaan BDF, Kementerian Luar Negeri mengajak delegasi berkunjung ke Pondok Pesantren Bali Bina Insani di Kabupaten Tabanan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika