Jumat 09 Dec 2016 22:14 WIB

Ini Pantauan Sementara Relawan Dompet Dhuafa di Rakhine

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Teguh Firmansyah
Warga etnis Rohingya naik sepeda roda tiga di sebuah tempat pengungsian bagi orang-orang Rohingya luar Sittwe di negara bagian Rakhine, Myanmar 15 November 2016.
Foto: Reuters/ Soe Zeya Tun
Warga etnis Rohingya naik sepeda roda tiga di sebuah tempat pengungsian bagi orang-orang Rohingya luar Sittwe di negara bagian Rakhine, Myanmar 15 November 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kemanusiaan Dompet Dhuafa telah tiba di daerah berkonflik Muslim Rohingya, Sittwe, Rakhine, Myanmar, Jumat (9/12). Relawan yang terdiri dari dua orang tersebut menceritakan sekilas gambaran kondisi di Sittwe.

"Di Sittwe, lantaran kami baru sampai sore, belum memantau secara seksama. Sepintas sih, dari bandara ke hotel sepi," kata anggota Tim Kemanusiaan Dompet Dhuafa, Yogi Achmad dalam pesan singkat yang diterima Republika.co.id Jumat (9/12).

Ia mengatakan, kondisi di daerah tersebut jauh berbeda dengan Yangon, bekas ibu kota Myanmar. Ia menuturkan, warga di Yangon beraktifitas dengan normal. Ia menyamakan situasi Yangon dengan Jakarta dengan kondisi daerah yang normal.

Menurut Yogi, tim kemanusiaan akan mengunjungi tenda-tenda pengungsian pada Sabtu (10/12) besok. Tim akan langsung bergerak setelah mendapatkan informasi kebutuhan dari penerima manfaat.

Ia mencontohkan, apabila warga membutuhkan bahan makanan, maka tim kemanusiaan langsung membelanjakan bantuan. Agar pada sore hari, bantuan sudah sampai di tenda-tenda pengungsian.

Yogi menuturkan, keberhasilan tim kemanusiaan Dompet Dhuafa masuk ke Sittwe berdasarkan upaya komunikasi dan diplomasi dengan Duta Besar RI untuk Myanmar, Ito Sumardi Djunisanyoto dan Menteri Luar Negeri RI, Retno Lestari Priansari Marsudi pada Rabu (7/12) lalu.

Tim kemanusiaan Dompet Dhuafa tiba di Myanmar sejak Sabtu (3/12) lalu. Rencananya, selama dua pekan tim akan mendistribusikan bantuan amanah masyarakat Indonesia.

Baca juga,  Citra Satelit: Ratusan Bangunan Muslim Rohingya Dibakar.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement