Senin 12 Dec 2016 03:02 WIB

Warga Gaza Berbondong-bondong ke Mesir Usai Dibukanya Perbatasan Rafah

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Teguh Firmansyah
Ambulans mengangkut korban luka dari Gaza melewati perbatasan Rafah.
Foto: Reuters/Ibraheem Abu Mustafa
Ambulans mengangkut korban luka dari Gaza melewati perbatasan Rafah.

REPUBLIKA.CO.ID, RAFAH -- Pemerintah Mesir membuka pintu perbatasan Rafah dengan Gaza di kedua arah pada Sabtu (10/12). Seperti dilansir dari The New Arab pada Ahad (11/12), Mesir akan membuka penyebrangan ini selama tiga hari pada akhir pekan ini.

Pembukaan pintu perbatasan pun langsung disambut antusias warga Gaza. Setidaknya, pascadibukanya pintu perbatasan pada Sabtu, dua bus dari para pemegang paspor Mesir diketahui menyebrang ke Mesir. Termasuk para warga Gaza yang membutuhkan perhatian medis, seperti terdaftar Kementerian Dalam Negeri Gaza.

Seperti diketahui, Rafah mulai efektif tak lagi dibuka untuk warga Gaza setiap saat sejak Oktober 2014 ketika serangan teror mematikan di Semenanjung Sinai.

Mesir pun menuding Hamas, sebagai pihak pemegang otoritas di Gaza yang memberikan senjata untuk serangan yang menewaskan 30 tentara Mesir, meski kemudian dibantah Hamas.

Akibat ditutupnya perbatasan Rafah ini, Gaza benar-benar terisolir dari dunia luar, apalagi sejak blokade penuh Israel atas Gaza pada 2007 silam.

Baca juga,  PM Israel Ancam Gelar Serangan Lebih Besar ke Gaza.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement