REPUBLIKA.CO.ID,DAMASKUS -- Duta Besar Suriah untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Bashar Jafaari, membantah laporan yang mengatakan bahwa militer Suriah melakukan kekejaman di kota timur, Aleppo.
Dubes Basha Jafaari memberikan pernyataan tersebut dalam sidang darurat soal Suriah yang digelar oleh Dewan Keamanan PBB, Selasa (13/12).
Jafaari mengatakan setiap kali tentara Suriah membuat kemajuan, kelompok pemberontak dan para pendukung Barat mereka secara tidak benar melemparkan tuduhan bahwa militer Suriah melakukan kejahatan terhadap kalangan sipil. Bantahan tersebut dikeluarkan di tengah serangkaian tudingan yang dilancarkan negara-negara Barat bahwa militer Suriah telah membunuhi para warga sipil saat peperangan baru-baru ini dalam upaya menyingkirkan para pemberontak dari sejumlah wilayah yang masih mereka duduki di bagian timur kota Aleppo.
Sementara itu, perundingan masih berlangsung pada Selasa soal pemindahan para pemberontak dan keluarga-keluarga mereka dari Aleppo timur. Rusia menyatakan kesepakatan soal evakuasi sudah dicapai tetapi militer Suriah belum memberikan kepastian soal kebenarannya. Para petinggi Suriah dikabarkan akan membuat pernyataan pada Selasa malam untuk menyatakan posisi pemerintah terkait kesepakatan tersebut.
Para pemberontak di Aleppo timur telah tersudut ke sebuah daerah sangat kecil dan, jika benar, kemungkinan mereka akan meninggalkan kota tersebut paling cepat pada Rabu subuh.
Baca juga: Warga Sipil di Aleppo Timur Suriah Mulai Dievakuasi