Rabu 14 Dec 2016 17:07 WIB

Evakuasi di Aleppo Tertunda, Bus Kembali ke Pangkalan

Seorang anak menyaksikan bangunan bekas pengeboman di Aleppo, Suriah.
Foto: REUTERS/Abdalrhman Ismail
Seorang anak menyaksikan bangunan bekas pengeboman di Aleppo, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Evakuasi pasukan oposisi di bagian timur Aleppo tertunda. Bus yang disediakan pemerintah berhasil masuk, tapi belum ada satu pun yang pergi. AP melaporkan rombongan bus yang seharusnya digunakan mengangkut warga sipil dan pasukan oposisi kembali ke pangkalan.

Pemerintah Suriah menginginkan adanya evakuasi simultan pasukannya yang terluka dan warga sipil dari kota terdekat yang dikepung oposisi. Gencatan senjata antara pasukan pemerintah dan pasukan oposisi diumumkan di Aleppo, Selasa (13/12).

Gencatan senjata berjalan mulus sepanjang malam, namun aktivis dan warga sipil mengatakan kepada BBC, Rabu (14/12), sebagian wilayah timur Aleppo kembali dibombardir pada pagi hari. Sekutu Suriah, Rusia, mengatakan militer Suriah melanjutkan serangan setelah pasukan oposisi merusak gencatan senjata.

Baca: Hujan dan Doa Kedamaian Warga Aleppo

Kawasan timur Aleppo jatuh di tangan oposisi sejak 2012. Namun, mereka terdesak ke wilayah yang lebih kecil dalam beberapa bulan terakhir akibat serangan besar-besaran pemerintah yang didukung serangan udara Rusia.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan dia berharap oposisi menyerah dalam dua atau tiga hari. Berdasarkan perjanjian evakuasi yang ditengahi Turki dan Rusia, warga sipil dan pasukan oposisi akan dievakuasi ke Suriah utara yang juga dikuasai oposisi.

Evakuasi dimulai pukul 05.00 WIB, tapi beberapa jam kemudian rombongan bus pemerintah belum bergerak. PBB mengatakan tidak terlibat dalam rencana evakuasi. PBB bersiaga memfasilitasi relawan dan evakuasi korban luka, sakit, dan warga rentan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement