REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pesawat tanpa awak atau drone Amerika Serikat menewaskan dua pimpinan ISIS yang memiliki terikatan penyerangan Paris tahun lalu. Militer Amerika mengatakan serangan drone dilakukan pada 4 Desember di Raqqa, Suriah.
"Mereka berkerjasama untuk memfasilitasi dan membangun plot penyerangan ke Barat," kata juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis, Rabu (14/12).
Davis mengatakan dua pimpinan ISIS tersebut ialah Salah Gourmat dan Sammy Djedou. Pentagon mengatakan keduanya terlibat dalam serangan yang menewaskan 130 orang tersebut.
Selain dua orang tersebut, Walid Hamman yang merencanakan serangan di Belgia juga ikut tewas ditembak drone. Davis mengatakan mereka sedang mengendarai mobil saat ditembak drone.
ISIS yang sempat mengusai sebagian Irak dan Suriah sudah kehilangan banyak daerahnya. Para pendukung ISIS di seluruh dunia melakukan penyerangkan dan pengeboman kepada warga biasa di seluruh dunia.