Jumat 16 Dec 2016 09:15 WIB

Pemerintah Palestina Desak Dunia Lindungi Rakyatnya

Perjuangan rakyat Palestina melawan penjajahan Israel. (ilustrasi)
Foto: EPA/Abed Al Hashlamoun
Perjuangan rakyat Palestina melawan penjajahan Israel. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Pemerintah konsensus Palestina pada Kamis (15/12) mendesak masyarakat internasional  mempercepat tindakannya melindungi rakyat Palestina.

Perdana Menteri Pemerintah Palestina Rami Hamdallah mengeluarkan pernyataan tersebut dalam resepsi di Ramallah, Tepi Barat Sungai Yordan dalam perayaan Natal dan Tahun Baru. "Saat kita berdoa untuk korban terorisme tidak adil di mana pun, kita juga menyerukan perdamaian dan keadilan untuk menguasai seluruh dunia," kata Hamdallah.

Ia menambahkan, "Dunia harus secara sungguh-sungguh bertindak untuk melindungi rakyat Palestina." Ia mengatakan, dunia harus menekan Israel agar menghentikan pelanggarannya terhadap rakyat Palestina, terhadap harta mereka dan tempat suci mereka, serta membebaskan semua tahanan dari penjara dan tempat tahanannya.

Israel menduduki Tepi Barat Sungai Yordan pada 1967 bersama dengan Jalur Gaza dan Jerusalem Timur. Pada 2005, Israel mundur dari Jalur Gaza, tapi mempertahankan Tepi Barat dan Jerusalem Timur di bawah pendudukannya. Pemerintah Israel telah memperluas permukiman Yahudi, terutama di Tepi Barat, masalah yang membuat proses perdamaian terhenti total sejak April 2014, ketika Amerika Serikat menaja pembicaraan bilateral antara kedua pihak selama sembilan bulan.

"Rakyat Palestina setiap tahun merayakan Natal dan Tahun Baru, dan mereka masih mencari keadilan serta perdamaian yang langgeng, tapi mereka masih menunggu berakhirnya pendudukan dan membebaskan diri dari tembok yang mengepung desa serta kota kecil mereka," kata Hamdallah.

Rakyat Palestina merayakan Tahun Baru saat ketegangan antara Israel dan Palestina telah berlangsung sejak Oktober 2015. Gelombang kerusuhan sejauh ini telah menewaskan 344 orang Palestina dan 42 orang Yahudi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement