REPUBLIKA.CO.ID, PUNTO FIJO -- Seorang warga Venezuela Zulay Pulgar (43 tahun) mengatakan, ia meminta tetangganya merawat anaknya yang berusia enam tahun sebab ia dan suaminya Maikel Cuauro (30) berjuang menghadapi krisis ekonomi. Mereka hidup serba kekurangan akibat krisis di Venezuela.
Keluarganya hanya hidup dengan uang pensiun ayah Pulgar sebesar enam dolar AS per bulan. Di Venezuela harga barang-barang kebutuhan pokok jauh lebih mahal daripada harga kebutuhan pokok di Amerika Serikat.
"Lebih baik anak saya hidup dengan keluarga lain yang mampu membiayainya. Lebih baik dia begitu daripada berakhir menjadi PSK, penjual narkoba atau mati kelaparan," ujar Pulgar, dilansir Reuters, Kamis (15/12).
Pulgar tak bisa membiayai anak perempuannya karena ia sudah merawat anak laki-lakinya. Selain itu, ia dan suaminya sama-sama penganggur sehingga tak bisa memberikan nafkah dan hanya tergantung pada pensiunan ayahnya.
Sekarang, ujar Pulgar, makanan terbatas, sarapan hanya makan roti dan kopi. Sedangkan makan siang dan makan malam hanya dengan nasi saja tanpa lauk.
Tetangga Pulgar, Nancy Gracia (54) mengatakan, ia mengambil anak Pulgar karena tak tahan melihat anak tersebut tanpa makanan. Ia bekerja di toko sayur dan buah sehingga bisa memberikan nafkah meskipun ia sendiri memiliki lima anak kandung.
"Suami saya, anak saya, dan saya mendidik anak Pulgar seperti anak saya sendiri. Saya mendidiknya bagaimana bersikap, berbicara, berpakaian, dan belajar. Sekarang ia memanggil saya ibu dan memanggil suami saya ayah," kata Gracia.
Saat ini banyak orang tua di Venezuela yang menyerahkan anak-anaknya untuk dirawat dan dibesarkan oleh keluarga temannya, keluarga lain yang lebih mampu, diberikan kepada pemerintah bahkan diberikan kepada lembaga amal. Krisis ekonomi benar-benar membuat mereka susah menjalani hidup.
Resesi yang sangat dalam membuat inflasi benar-benar meningkat. Setiap hari di pusat pelayanan sosial di Carirubana yang menangani kasus Pulgar, puluhan orang tua meminta tolong agar anak-anak mereka dipelihara. Tahun lalu, jumlahnya satu orang tua per hari yang meminta tolong.
"Motif utamanya karena kekurangan makanan," ujar direktur pusat tersebut, Maria Salas.
Salas menambahkan oraganisasinya, Dewan Perlindungan Anak dan Remaja kekurangan sumber daya untuk menangani masalah tersebut dan meminta bantuan otoritas. Sayangnya, belum membuahkan hasil.
Rakyat Venezuela menderita kelangkaan barang-barang kebutuhan dasar, mulai dari makanan hingga obat. Jutaan warga akan kelaparan di tengah inflasi tiga digit, dan hampir 80 persen mata uang anjlok tahun lalu.