REPUBLIKA.CO.ID, INDIANAPOLIS -- Dalam 20 tahun terakhir setidaknya 368 atlet senam atau Gymnastic di Amerika Serikat mengalami pelecehan seksual. Pelecehan tersebut dilakukan oleh 100 orang yang terlibat dalam pembinaan dan pelatihan olahraga tersebut, mulai dari pelatih, pemilik gym, dan pihak-pihak lain.
Hal ini berdasarkan investigasi yang dilakukan oleh salah satu media cetak di Amerika Serikat, Indianapolis Star, selama hampir sembilan bulan. Dalam laporannya, tim investigasi Indianapolis Star menyebut, dugaan pelecehan seksual ini muncul lantaran Organisasi Induk Olahraga Gymnastic Amerika Serikat (USA Gymnastic) dianggap tidak melakukan langkah-langkah nyata guna mencegah terjadinya pelecehan ataupun kekerasan seksual yang dialami atlet gymnastic.
Bahkan, sejumlah atlet gymnastic menyebut, USA Gymnastic tidak pernah menindaklanjuti laporan-laporan terkait pelecehan seksual yang dialami oleh atlet. USA Gymnastic dianggap tidak menghiraukan laporan-laporan yang dbuat oleh para atlet tersebut, termasuk soal melibatkan pihak kepolisian dalam merespons laporan tersebut.
"Beberapa pelatih memang dipecat dari Gym, yang memperkerjakan mereka. Tapi, mereka tidak ditandai atau dilacak lagi keberadaannya oleh USA Gymnastic. Mereka juga tidak kehilangan keanggotaan dari organisasi tersebut,'' tulis Indianapolis Star dalam laporan investigasinya tersebut, seperti dikutip BBC, Sabtu (17/12).
Selain itu, pemilik Gym dan atlet terkadang enggan melaporkan kasus pelecehan seksual tersebut. Hal ini terkait kekhawatiran munculnya persepsi negatif terhadap gym itu ataupun potensi kehilangan sponsor. Sorotan terhadap olahraga Gymnastic ini memang meningkat pasca keberhasilan tim putri Gymnastic Amerika Serikat di Olimpiade Rio 2016 silam.
Menanggapi hal ini, USA Gymnastic membantah semua tuduhan ini. Mereka mengaku telah melakukan berbagai hal untuk melindungi atlet senam dari pelecehan dan kekerasan seksual. Tidak hanya itu, USA Gymnastic juga mengaku tidak mengungkapkan kasus-kasus pelecehan seksual yang dialami oleh atlet-atlet tersebut lantaran menjaga reputasi dari olaharaga ini.
"Tidak ada yang lebih penting bagi USA Gymnastic selain melindungi dan meningkat kewaspadan semua pihak, termasuk pelatih, atlet, staff, dan official. Kami sedih saat karier atlet berada dalam bahaya. Saat ini kami telah menerapkan kewajiban pemeriksaan rekam jejak terhadap semua pelatih," tulis keterangan resmi Organisasi yang menentukan atlet-atlet Gymnastic yang dikirim ke event-event olahraga internasional tersebut.
Pada awal tahun ini, kasus pelecehan seksual terhadap atlet senam memang sempat menggemparkan dunia olahraga Amerika Serikat. Seorang atlet perempuan, Rachel Denhollinder, mengaku telah dilecehkan secara seksual oleh Larry Nassar, dokter yang bekerja untuk USA Gymnastics. Rachel pun mengajukan tuntutan hukum terhadap Larry.
Rachel mengaku dilecehkan secara seksual pada saat berusia 15 tahun. Pada saat itu, dia menemui Larry di Universitas Negeri Michigan, tepatnya saat Rachel berkonsultasi soal kondisi kesehatannya. Akhirnya pada akhir bulan lalu, Larry dinyatakan tidak bersalah dalam kasus pelecehan seksual tersebut.