Senin 19 Dec 2016 10:44 WIB

Warga Sarajevo Menggelar Aksi Solidaritas untuk Aleppo

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Warga di kawasan timur Aleppo, Suriah, berkumpul dekat bus hijau untuk berangkat menuju lokasi evakuasi.
Foto: AP
Warga di kawasan timur Aleppo, Suriah, berkumpul dekat bus hijau untuk berangkat menuju lokasi evakuasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SARAJEVO -- Warga Sarajevo menggelar aksi solidaritas sebagai bentuk empati terhadap korban Aleppo. Lebih dari 1.000 orang yang terdiri dari komunitas Muslim, Katolik, Kristen Ortodoks, dan Yahudi melakukan aksi solidaritas ini.

Komunitas muslim yang menjadi  salah satu penyelenggara aksi ini menyampaikan pidatonya mewakili korban Aleppo. Salah seorang wartawan yang pernah bertugas di media Oslobodjenje  menjelaskan, saat dalam keadaan perang, setiap hari tim redaksi merasa ketakutan untuk mencetak koran. 

Kantor redaksi diruntuhkan oleh pelaku penyerangan sehingga rata dengan tanah. Akhirnya, kantor berpindah ke sebuah bunker bawah tanah dengan keterbatasan pasokan listrik, kertas koran dan makanan.

Ia juga mengisahkan tentang temannya yang bekerja sebagai fotografer, Salko Hondo. Hondo telah pensiun sebelum perang namun kembali bekerja sejak pertempuran dimulai.

Salko tewas saat selesai memotret di wilayah Ciglane.  Dalam perjalanan kembali ke bunker, Salko tertangkap dalam penembakan di pasar Ciglane. Delapan orang tewas dan lebih dari 20 terluka. Salko Hondo tewas di tempat. Tim redaksi berhasil mengambil kameranya. Sehingga edisi berikutnya menerbitkan karya-karya Salko  Hondo.

“Ketika saya melihat foto-foto dari Aleppo sekarang, saya dibawa kembali ke waktu itu ketika tidak ada tempat yang aman dan sulit untuk tidak merasa sendirian. Aku tahu bagaimana jarak yang dekat  antara Sarajevo dan Aleppo,” katanya.

Kepala komunitas Yahudi Sarajevo, Eli Tauber dalam sambutannya mengingatkan kepada seluruh peserta aksi tentang  beberapa tragedi kemanusian. Seperti peristiwa yang dialami orang-orang Eropa pada 1933, ketika Nazi berkuasa di Jerman dan terjadinya Holocaust atau genosida pada perang dunia II yang didukung oleh Adolf Hitler.

Baca juga, Pasukan Assad Kuasai Aleppo.

Selain itu, pada 1990-an juga telah terjadi perang Bosnia, yang menewaskan lebih dari 100.000 jiwa. "Kami memiliki kewajiban moral untuk meningkatkan suara kami. Konflik di Aleppo adalah tragedi kemanusiaan. Kita tidak membutuhkan pengamat untuk membahas tragedi ini. Kita harus bertindak,” ujar Eli Tauber seperti dilansir muslimvillage.com, akhir pekan lalu.

Komunitas warga Sarajevo ini akan memberikan bantuan ke Aleppo. Mereka berharap aksi ini dapat menginspirasi organisasi kemanusian untuk melakukan hal serupa. Sehingga kedamaian abadi dapat hadir di Aleppo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement