REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Ratusan warga dari komunitas Timur Tengah dan Afrika di Australia Selatan berunjuk rasa mendesak Pemerintah Australia menerima lebih banyak pengungsi dari Suriah.
Kerumunan massa sebanyak 300 orang yang terdiri dari perempuan, laki-laki dan anak-anak berjalan kaki menuju gedung parlemen Australia Selatan pada Ahad (18/12). Mereka meneriakkan yel-yel "Turun, Turun, [Presiden] Assad Turun" dan "Hentikan Pengeboman di Suriah".
Dokter umum dan presiden organisasi Warga Australia Selatan untuk Suriah, Assem Alwani mengatakan peristiwa pengepungan Kota Aleppo yang baru-baru terjadi telah menyebabkan penderitaan di kalangan penduduk Suriah yang ada di Adelaide. "Semua orang melihat di televisi apa yang terjadi," kata Alwani.
"Apa yang membuat kita frustrasi adalah tidak ada yang menghentikan pengepungan itu. Semua orang bahagia menonton, tindakan barbar yang menyedihkan ini, tapi tidak ada yang mengambil tindakan apa pun. Jika kita memiliki sekelompok lumba-lumba di dekat sebuah pulau yang dibunuh, seluruh dunia akan tahu tapi ini telah berlangsung selama enam tahun terus menerus [terjadi] pembunuhan setiap hari [dengan] senjata kimia, kelaparan, seperti bencana," ujarnya.
Alwani mengatakan ia melihat mendesak bagi Australia meningkatkan penerimaan pengungsi asal Suriah. “Demi Tuhan, kita tinggal di Australia. Sebuah negara dengan kebebasan,” katanya.
"Apa yang kami minta adalah Australia dapat meningkatkan jumlah pengungsi yang datang ke Australia Selatan. Banyak dari orang-orang yang berunjuk rasa hari ini adalah pengungsi juga dan mereka melihat di televisi hal-hal yang dari tidak baik menjadi lebih buruk. Kami tidak bisa berdiam diri menghadapi hal ini,” katanya.