Senin 19 Dec 2016 16:06 WIB

ISIS Bertanggung Jawab Atas Bom yang Tewaskan 52 Tentara Yaman

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Winda Destiana Putri
ISIS
Foto: Reuters
ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA - Kelompok radikal ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di luar sebuah kamp militer di Kota Aden, Yaman, pada Ahad (18/12). Serangan itu menewaskan sedikitnya 52 tentara Yaman dan melukai 63 lainnya.

Para pejabat keamanan mengatakan, penyelidikan awal menunjukkan ledakan berasal dari seorang pria yang mengenakan rompi berbahan peledak. Serangan itu terjadi saat para tentara sedang berbaris dalam pembagian gaji.

ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dalam sebuah pernyataan yang diposting kantor berita ISIS, Aamaq. Mereka juga menunjukkan foto pelaku bom bunuh diri yang bernama Abu Hashim al-Radfani, sedang tersenyum dengan mengenakan rompi putih disamping bendera hitam ISIS.

Pemboman ini merupakan insiden terbaru dari banyaknya insiden pemboman yang terjadi di Yaman. Militan ISIS dinilai mampu memanfaatkan konflik Yaman untuk melancarkan serangan besar-besaran dan memperluas jangkauan mereka, terutama di wilayah selatan.

Pada Agustus lalu, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di Aden yang menewaskan 72 orang. Korban merupakan calon-calon pegawai pemerintah yang saat itu sedang menaiki truk.

Selain ISIS, Yaman juga merupakan rumah lama bagi kelompok Alqaedah. Kelompok ini secara luas dianggap sebagai kelompok yang paling berbahaya dari kelompok ekstrimis internasional.

Pemerintahan Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi berjuang melawan pemberontak Syiah, yang dikenal sebagai Houthi, yang berhasil merebut ibukota Yaman, Sanaa, pada 2014. Lalu Kota Aden berfungsi sebagai ibukota sementara untuk Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional di bawah kekuasaan Presiden Hadi.

Serangan Houthi memaksa Presiden Hadi meninggalkan Yaman dan mencari perlindungan di Arab Saudi. Sebuah koalisi yang dipimpin Arab Saudi, sebagian besar terdiri dari negara-negara Teluk Arab, kemudian melakukan campur tangan di Yaman pada awal 2015, untuk melawan Houthi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement