REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Evakuasi warga sipil di Aleppo kembali dilanjutkan setelah terjadi insiden penyerangan dan pembakaran enam bus milik Palang Merah Internasional. Bus-bus yang membawa korban dari Desa Fua dan Kefraya itu dicegat di wilayah yang dikuasai Jund al-Aqsa, faksi yang berafiliasi dengan oposisi Pemerintah Suriah.
Evakuasi dari Desa Fua dan Kefraya dilanjutkan dengan membawa 350 warga sipil. Mereka melakukan perjalanan ke Aleppo barat. "Lima bus yang membawa para pengungsi tiba dari bagian yang terkepung di Aleppo Timur. Mereka belum makan, bahkan belum menemukan toilet," kata Ahmad al-Dbis, yang memimpin tim dokter dan relawan evakuasi, dikutip The Guardian.
Syrian Observatory for Human Rights mengatakan, sejak Senin (19/12) pagi, sebanyak 10 bus telah meninggalkan Desa Fua dan Kefraya. Selain di dua desa tersebut, warga juga akan dievakuasi dari Madaya dan Zabadani, dekat perbatasan Lebanon.
Upaya evakuasi masih terus dilanjutkan untuk membawa 40 ribu warga sipil yang masih terperangkap di Aleppo Timur, di tengah negosiasi yang berlarut-larut. Ribuan warga sipil, termasuk perempuan, anak-anak, dan orang sakit, menunggu evakuasi dengan tidur di jalan-jalan raya dalam cuaca yang sangat dingin.