Rabu 21 Dec 2016 17:20 WIB

Perempuan Aleppo Pilih Bunuh Diri untuk Hindari Pemerkosaan

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Perempuan Suriah berjalan melewati sebuah jasad yang tergeletak di tepi jalan Aleppo.
Foto: AP Photo/ Manu Brabo
Perempuan Suriah berjalan melewati sebuah jasad yang tergeletak di tepi jalan Aleppo.

REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Seorang perawat yang terjebak dalam peperangan di Aleppo menulis sebuah surat yang menyayat hati. Dalam surat itu, ia menjelaskan alasan mengapa ia memilih bunuh diri daripada harus menghadapi pemerkosaan yang dilakukan militer Suriah.

"Saya salah satu perempuan Aleppo yang akan segera diperkosa. Tidak ada lagi senjata atau pria yang dapat menyelamatkan kami dan binatang yang datang sebentar lagi itu disebut tentara pemerintah," tulis perawat yang tidak disebutkan namanya tersebut.

Dilansir dari Al Arabiya, dalam suratnya dia juga mengatakan keputusannya bunuh diri adalah karena tidak ingin membiarkan pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad melakukan tindakan sewenang-wenang terhadapnya. Menurut dia, kiamat telah terjadi di Aleppo dan neraka tidak akan lebih mengerikan dari kota itu.

"Saya memutuskan bunuh diri dan saya tahu kalian semua akan mengatakan saya segera masuk neraka. Kalian akan mengatakan: ini adalah bunuh diri seorang perempuan. Bukan seorang ibu, seorang saudara perempuan, atau seorang istri. Hanya seorang perempuan yang tidak dipedulikan," katanya.

Surat seorang perawat itu di-posting di sebuah akun Facebook milik petugas penyelamat bernama Abdullateef Khaled. Menurut Khaled, surat asli dari perawat itu diberikan kepada oposisi Pemerintah Suriah sebelum ia melakukan bunuh diri.

Surat ini menunjukkan perempuan-perempuan yang bertahan di Suriah tidak hanya menderita kekurangan makanan dan air, namun juga menghadapi risiko yang besar untuk menerima pelecehan seksual. Bahkan mereka berani mengakhiri hidup demi menghindari kekejaman itu.

Keputusan bunuh diri juga dilakukan puluhan perempuan lainnya di Aleppo. Kepala Consultive Council Levant Front yang merupakan kelompok pemberontak terbesar di Aleppo, Abdullah Othman mengatakan, ada 20 perempuan yang memutuskan bunuh diri pekan ini agar tidak menghadapi pemerkosaan yang dilakukan tentara Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement