REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Seorang kepala sekolah dinonaktifkan setelah memaksa siswanya mengikuti ujian di tengah kabut asap tebal. Sebanyak 480 siswa Number One Middle School di Linzhou, Provinsi Hanan, harus mengikuti ujian sambil menutup hidung dan mulut mereka.
Dilansir dari The Independent, Pemerintah Cina telah memerintahkan penutupan sekolah, pabrik, dan pertokoan seiring dengan meningkatkan polusi udara. Namun Kepala Sekolah Number One Middle School mengabaikan peringatan tersebut dan tetap meminta para siswa untuk mengikuti ujian di luar ruangan.
Gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan, siswa-siswa itu duduk di meja ujian di lapangan olahraga sekolah. Mereka harus menyelesaikan ujian mata pelajaran matematika, Bahasa Cina, dan Bahasa Inggris.
Peringatan "siaga merah" telah diberikan Pemerintah Cina selama lima hari terakhir. Greenpeace Asia Tenggara mengatakan, polusi udara yang buruk di Cina dapat membahayakan 460 juta orang, termasuk siswa sekolah.
Cina telah lama menghadapi masalah polusi udara yang buruk. Pemerintah Cina menyalahkan penggunaan batu bara dan kendaraan-kendaraan tua yang tidak efisien.