Kamis 22 Dec 2016 19:57 WIB

Putin Beri Penghormatan Terakhir ke Karlov, 'Kami akan Membalasnya'

Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Turki Andrei Karlov berpidato di sebuah galeri seni tak lama sebelum ia ditembak di Ankara, Turki, 19 Desember, 2016.
Foto: Reuters/Ugur Kavas
Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Turki Andrei Karlov berpidato di sebuah galeri seni tak lama sebelum ia ditembak di Ankara, Turki, 19 Desember, 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia menggelar upacara kematian bagi Duta Besar Rusia Andrei Karlov yang ditembak mati di Ankara. Penembak mati membunuh Karlov mengaku benci dengan Rusia yang ikut campur dalam perang Suriah.

Para diplomat dan keluarga Karlov berkumpul di Kementerian Luar Negeri Rusia. Mereka mengucapkan selamat perpisahan kepada Karlov yang telah terbujur kaku di peti mati.

Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev dan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov meletakkan bunga di dekat peti Karlov sebagai ucapan perpisahan. Suasana tampak begitu muram dan membeku.

Karlov tewas pada usia 62 tahun secara mendadak karena ditembak mati. Ia ditembak dari belakang oleh seorang pria bersenjata. Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengatakan, Karlov menjadi korban aksi terorisme yang sangat jahat.

Presiden Vladimir Putin memberikan penghormatan terakhir kepada Karlov di peti matinya. Ia duduk di sebelah peti mati Karlov dan berbicara dengan janda Karlov yang memakai kerudung hitam sebagai tanda duka cita.

"Kita harus tahu siapa dalang dibalik pembunuhan Karlov. Kami akan membalasnya," ujar Putin, Kamis, (22/12).

Putin juga memberikan penghargaan kepada Karlov sebagai pahlawan Rusia. Ia juga diberi medali tertinggi militer Rusia.

Karlov merupakan diplomat yang ditraining di era Soviet. Ia kerja di Korea Selatan dan Korea Utara selama tahun 1990-an dan dikirim ke Turki pada 2013. Namun rupanya di Turki ia harus mengembuskan napas terakhirnya saat bertugas.

Baca juga,  Ini Detik-Detik Penembakan Dubes Rusia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement