Jumat 23 Dec 2016 06:34 WIB

'Idlib Bisa Jadi Aleppo Berikutnya'

Utusan khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Suriah Staffan de Mistura berbicara kepada wartawan usai negosiasi antara pemerintah Suriah dan oposisi di Jenewa, Switzerland, Jumat, 29 Januari 2016.
Foto: Martial Trezzini/Keystone via AP
Utusan khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Suriah Staffan de Mistura berbicara kepada wartawan usai negosiasi antara pemerintah Suriah dan oposisi di Jenewa, Switzerland, Jumat, 29 Januari 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Utusan Khusus PBB Staffan de Mistura memperingatkan pada Kamis (22/12) ribuan orang yang dievakuasi dari kawasan-kawasan Aleppo yang dikuasai pemberontak dapat menderita nasib sama di tempat pengungsian baru mereka di luar kota itu.

Mistura mengatakan penghentian permusuhan di seluruh Suriah vital jika peperangan lain seperti yang terjadi di Aleppo harus dihindarkan. Sedikitnya 34 ribu orang baik dari kalangan warga sipil maupun pejuang, telah dievakuasi dari Aleppo timur dalam operasi sepekan, demikian angka paling terakhir dikeluarkan PBB.

"Banyak di antara mereka pergi ke Idlib, yang secara teoritis bisa jadi Aleppo berikutnya," kata de Mistura memperingatkan di Jenewa.

Ribuan pengungsi dari Aleppo diangkut ke Idlib, menimbulkan ketakutan-ketakutan bahwa kota yang dikuasai pemberontak di bagian barat laut Suriah itu bisa menjadi Aleppo berikutnya. Presiden Suriah Bashar al-Assad telah menyatakan perang belum berakhir dan pasukannya akan bergerak ke kawasan-kawasan yang dikuasai pemberontak.

Mereka yang diungsikan dari Aleppo telah menyatakan keprihatinan dibawa ke Idlib dan seorang diplomat senior Eropa mengatakan awal bulan ini hal ini akan merepotkan Rusia, pendukung militer utama Bashar, karena negara itu akan meletakkan "semua telur busuk dalam satu keranjang."

Bashar mengatakan memperoleh kendali penuh atas Aleppo merupakan kemenangan yang diperoleh oleh para sekutunya dari Rusia dan Iran. Kelompok terakhir warga sipil dan pejuang yang berada di kantung kecil akan meninggalkan daerah itu dalam 24 jam mendatang, dengan tentara Suriah dan para sekutunya menguasai seluruh kota itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement