REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Pemerintah Suriah telah merebut kembali Aleppo di bawah kendali. Evakuasi terakhir yang dilakukan terhadap orang-orang di wilayah timur kota itu telah selesai dilakukan pada Kamis (22/12).

Militer mengatakan seluruh bagian kota yang dikuasai oleh oposisi kini aman. Tidak ada lagi orang-orang yang tersisa di dalamnya dan kontrol penuh Aleppo dimiliki kembali oleh pemerintah Presiden Bashar Al Assad.

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) juga mengonfirmasi semua warga sipil telah dievakuasi keluar dari wilayah timur Aleppo, termasuk juga orang-orang yang terluka dan anggota kelompok oposisi. "Semua warga sipil yang ingin dievakuasi telah berada di tempat aman dan proses evakuasi ini selesai," ujar juru bicara ICRC Krista Armstrong, dilansir BBC, Jumat (23/12).

Kendali Aleppo yang didapat kembali oleh pemerintah Suriah menjadi kemenangan terbesar bagi Assad. Sejak 2011, pemberontakan yang bertujuan menggulingkan dirinya dari kekuasaan terjadi di negara itu.

Dalam satu pekan terakhir, 34 ribu warga sipil dan anggota kelompok oposisi telah dievakuasi dari timur Aleppo. Mereka dibawa ke wilayah lainnya di Suriah, seperti daerah kecil yang masih dikuasai oposisi di bagian barat kota dan Provinsi Idlib.

Sejak konflik berlangsung di Suriah dalam hampir enam tahun terakhir, Aleppo terbagi menjadi dua wilayah yang dikuasai oleh pemerintah dan oposisi. Sebelumnya, kota terbesar di Suriah itu merupakan pusat perdagangan dan industri komersial.

Kemenangan Pemerintah Suriah disebut menjadi titik balik dalam perang melawan terorisme. Pemulihan kemanan di negara itu kini tengah berlangsung dan diyakini stabilitas dapat tercapai seperti semula.

"Kami telah membasmi segala bentuk terorisme dan kini memulihkan keamanan serta stabilitas di Suriah," ujar pernyataan tentara Suriah.

Ikuti Whatsapp Channel Republika