Jumat 23 Dec 2016 12:32 WIB

Trump Ingin Perkuat Kemampuan Nuklir AS

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Donald Trump (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Donald Trump (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan akan memperkuat dan memperluas kemampuan nuklir negara tersebut. Ia menekankan tindakan untuk mewujudkan hal ini harus dilakukan secepatnya.

Kemampuan nuklir tersebut akan ditingkatkan hingga dunia menyadari kemampuan ini. Juru bicara dari tim transisi Trump, Jason Miller kemudian mengatakan hal itu mengacu untuk mencegah proliferasi nuklir.

Trump mengeluarkan pernyataan terkait nuklir beberapa jam setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan hendak meningkatkan potensi nuklir pada militer negaranya. Selama ini, AS memiliki sekitar 1.700 senjata nuklir, sementara Rusia adalah 7.300.

"Ini mengacu pada ancama proliferasi nuklir dan kebutuhan yang penting untuk mencegahnya, terutama dari organisasi teroris dan rezim pemerintahan yang tidak stabil," ujar Miller dilansir BBC, Jumat (23/12).

Ia juga menjelaskan diperlukan peningkatan dan modernisasi kemampuan nuklir sebagai jalan mewujudkan perdamaian dunia. Trump menilai kekuatan masih dibutuhkan untuk menjaga hal tersebut.

Selama kampanye, Trump mengatakan proliferasi nuklir sebagai salah satu masalah terbesar yang dihadapi dunia. Namun, ia juga tidak bisa mengesampingkan penggunaan senjata berbahaya dari alat tersebut, khususnya di Eropa.

Putin sebelumnya juga mengatakan memperkuat potensi militer Rusia dengan kekuatan nuklir adalah hal yang sangat penting, terutama dalam sistem pertahanan, di antaranya terhadap senjata jenis rudal.

"Rusia juga akan berhati-hati dalam memantau setiap perubahan keseimbangan kekuatan dan situasi politik militer di dunia, terutam di sepanjang perbatasan negara kami," kata Putin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement