Ahad 25 Dec 2016 19:07 WIB

Mengapa Liburan Bisa Membuat Anda Merasa Lebih Ngantuk?

Rep: Cathy Johnson/ Red:
Mengantuk/ilustrasi
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Mengantuk/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE --  Bagi banyak dari kita, musim liburan adalah kesempatan untuk memanjakan diri dalam aktifitas yang berharga dan semakin langka: yaitu tidur tak terbatas waktu, berkualitas, dan memuaskan.

Tapi kadang-kadang, meski tidur lebih dari biasanya setiap malam, hari libur bisa menimbulkan level kelelahan yang mengejutkan.

Anda mungkin hanya tergeletak sepanjang hari di rumah, atau jika Anda beruntung, berjemur dengan handuk di pantai atau kolam renang. Meski demikian apa yang ingin Anda lakukan kurang lebih sama saja.

Anda mungkin merasa sulit untuk menjaga mata Anda tetap terbuka. Hanya bangun untuk secangkir teh atau mencari novel yang Anda rencanakan untuk baca saja bisa terasa sangat melelahkan.

Jika Anda telah merencanakan untuk menjadi sedikit lebih bersemangat, itu bisa saja menjadi fenomena misterius (dan mungkin membuat frustasi).

Bagaimana mungkin menikmati liburan tanpa batas tidur yang normal bisa membuat Anda merasa lebih lelah?.

 

Utang akhir tahun

 

Jika kelelahan menyerang Anda pada beberapa hari pertama dari liburan Anda, itu mungkin berarti bahwa Anda masih dalam fase membayar tidur, sebut psikolog tidur- Profesor Dorothy Bruck.

Tuntutan musim liburan bisa membuat orang-orang ‘terlalu bersemangat’.

Ketika Anda akhirnya melambat, Anda mungkin akan mengalami periode kurang tidur untuk pertama kalinya- yang nyatanya sudah membudaya, namun sebelumnya tertutup oleh stimulasi adrenalin yang terus bergelombang di tubuh Anda.

Bahkan, bagi banyak dari kita, liburan adalah pengingat akan betapa sedikitnya waktu tidur yang kita lalui. "Orang-orang bisa kehilangan pola tidur. Jumlah rata-rata tidur [untuk dewasa] adalah 7.2 atau 7.3 jam. Tapi ketika kita membiarkan orang tidur sampai mereka tak bisa tidur lagi, rata-rata adalah 8,25 jam," jelas Dorothy baru-baru ini.

Jadi, dengan banyak dari kita berpotensi tidur satu jam lebih singkat setiap harinya dalam rutinitas normal, akhir tahun ini mungkin menjadi waktu tepat untuk berburu energi restoratif yang didapat dari tidur.

"Orang-orang berpikir tidur hanya waktu untuk berbaring, ketika tak ada yang terjadi. Tapi kita tahu bahwa bagian-bagian tertentu dari otak menggunakan lebih banyak oksigen dan glukosa ketika Anda sedang tidur daripada ketika Anda terjaga," ujar Profesor Dorothy.

Ini adalah waktu ketika otak kita "membuat koneksi baru, melepaskan beban, dan meletakkan segala sesuatu di tempatnya sehingga nantiAnda bisa menemukan mereka nanti. "Tidur sama pentingnya dengan makanan sehat dan olahraga. Saya pikir orang perlu memprioritaskan tidur sedikit lebih banyak," kata Dr Dorothy.

Ia menunjukkan bahwa jika kelelahan Anda terus terjadi dan tak henti-henti melanda maka mungkin itu lebih menjadi masalah psikologis – reaksi yang mungkin harus dibuang dari pekerjaan – ketimbang masalah kualitas tidur.

"Ini bukan sesuatu yang akan saya katakan sebagai masalah tidur. Yang kami anggap sebagai kelelahan mungkin bukannya kurang tidur. Merasa ngantuk adalah keinginan untuk pergi tidur. Merasa lelah lebih kompleks dan tak selalu melibatkan kantuk," utaranya.

 

Mengapa liburan bisa membuat anda lelah?

Kelelahan setelah tidur enak juga berbeda dari kelelahan karena tidur dengan baik. Sejumlah aspek perayaan musiman bisa mengganggu tidur Anda dalam beberapa cara termasuk:

Alkohol

"Seringkali ketika orang pergi berlibur, mereka minum alkohol lebih banyak dan ini bisa menimbulkan efek yang benar-benar merugikan pada kualitas tidur Anda," kata Dr Dorothy.

Untuk meminimalkan ini, coba beri jeda - idealnya beberapa jam – antara minum alkohol dengan pergi tidur.

Masalah perut

Musim liburan juga merupakan saat di mana kita cenderung makan sedikit lebih banyak - atau mari kita hadapi saja, itu lebih banyak - dari biasanya. Kita juga cenderung berpesta makanan dengan jenis lebih banyak; beberapa di antara anda smeua mungkin tak setuju dengan kami.

Menurut peneliti tidur di Universitas Queensland Sentral, Charli Sargent, ketidaknyamanan dalam sistem pencernaan Anda bisa menjadi pembunuh tidur, dengan cabai dan makanan pedas lainnya menjadi masalah khusus.

Tidur siang

Tidur siang ketika Anda tak perlu bekerja bisa menjadi salah satu bagian terbaik dari liburan.

Sementara Anda bisa menikmati santapan tanpa rasa bersalah di waktu-waktu ini, tidur siang terlalu lama pada siang hari bisa melemahkan tubuh Anda untuk tidur  di malam hari, yang mungkin berarti Anda akan tergoler di kasur tapi tak mampu tidur hingga larut.

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement