REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tim transisi Presiden AS terpilih, Donald Trump sedang mencari pejabat untuk menjalankan program kontra ekstrimis, Sabtu (24/12). Tim telah meminta dua departemen Kabinet untuk mencarinya.
Departemen Luar Negeri dan Departemen keamanan dalam negeri juga terlibat dalam pembentukan program. Mereka akan bertugas mencegah terjadinya kekerasan oleh ekstrimis, termasuk mencegah rekrutmen ISIS di AS.
Reuters tidak mengetahui alasan pasti tim Trump secara khusus mencarinya. Mereka tidak menjawab permintaan komentar. Sebelumnya, Trump sering mengkritik Presiden Barack Obama yang dinilainya tidak cukup memerangi ISIS.
Sejumlah pejabat yang pernah bertugas di bidang ini khawatir. Mereka takut pemerintahan Trump akan menghapus semua program yang sudah dijalankan di masa Obama.
Departemen Luar Negeri menolak berkomentar soal isu ini. Departemen keamanan dalam negeri juga tidak merespons permintaan berkomentar Reuters.
Reuters mendapatkan informasi ini melalui surat elektronik pada 9 Desember. Perwakilan di Departemen Luar Negeri mengatakan sedang mencari kandidat untuk memimpin kantor kontra terorisme.
Mereka meminta sejumlah nama yang pernah bertugas di bidang ini, baik tokoh politik maupun sipil. Begitu juga dengan Departemen keamanan dalam negeri yang diminta memberikan rekomendasi kandidat.