Ahad 25 Dec 2016 03:45 WIB

Pemberontak Suriah Bombardir Aleppo Pasca Evakuasi

Kota Aleppo, Suriah
Foto: VOA
Kota Aleppo, Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kelompok pemberontak Suriah membombardir Aleppo pada Jumat (23/12) waktu setempat. Laporan media setempat mengatakan setidaknya tiga orang tewas akibat hal tersebut.

Sementara itu, Presiden Suriah Bashar al-Assad beserta sekutu-sekutunya mengatakan pengosongan kota tersebut dari pemberontak dapat membuka jalan menuju penyelesaian politik bagi Suriah.

Satu hari setelah rombongan terakhir pemberontak meninggalkan kantong kekuatan mereka di Aleppo, lembaga pemantau perang yang berpusat di Inggris Syrian Observatory for Human Rights mengatakan sekitar 10 bom jatuh di distrik barat daya, al-Hamdaniya.

Lembaga itu mengatakan enam orang, termasuk dua anak, tewas sementara televisi nasional mengatakan setidaknya ada tiga orang yang meninggal. Di ibu kota negara Suriah, Damaskus, pihak berwenang mengatakan pada Jumat bahwa kelompok pemberontak telah mencemari air dengan diesel sehingga pasokan air terpaksa dihentikan selama beberapa hari.

Kelompok pemberontak, yang berupaya menggulingkan Presiden Bashar al-Assad, selama konflik sejak 2011 telah berulang kali membombardir wilayah-wilayah di Aleppo yang berada di bawah kendali pemerintah.

Kehancuran di daerah-daerah tersebut sejauh ini lebih kecil dibandingkan dengan di daerah bagian timur kota tersebut, yang diduduki pemberontak hingga bulan ini. Gelombang terakhir pemberontak telah meninggalkan Aleppo pada Kamis menuju wilayah barat di bawah kesepakatan gencatan senjata.

Menurut Komite Internasional Palang Merah, sudah 35.000 orang, sebagian besar warga sipil, yang sudah meninggalkan kota itu. Banyak di antara mereka sebelumnya bermukim di Aleppo sebagai pengungsi.

Syrian Observatory for Human Rights melaporkan bahwa pada Jumat pagi pasukan pemerintah dan sekutunya-sekutunya, termasuk kelompok Hisbullah Lebanon, memeriksa sejumlah wilayah yang ditinggalkan oleh para pemberontak dalam rangka membersihkan ranjau-ranjau dan berbagai barang berbahaya lainnya.

Televisi pemerintah menunjukkan gambar distrik al-Ansari, termasuk jalan kosong serta bangunan-bangunan yang hancur karena serangan udara. Saat proses pengambilan kembali kendali Aleppo, pasukan Assad dibantu serangan udara Rusia, milisi serta para petempur dari Hisbullah Syiah dukungan Iran.

Pada Jumat, Assad menyampaikan terima kasih kepada Presiden Rusia Vladimir Putin karena selama ini Rusia telah menjadi mitra utama Suriah dalam pertempuran. Assad mengatakan bahwa kejatuhan Aleppo dari tangan pemberontak membuka peluang bagi proses politik.

Putin mengatakan Rusia, Iran, Turki dan Assad telah menyepakati ibu kota Kazakhstan, Astana, sebagai tempat untuk penyelenggaraan perundingan baru perdamaian.

Pemimpin Hisbullah Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan kekalahan kelompok pemberontak di Aleppo bisa membuka jalan bagi penyelesaian politik. Perundingan perdamaian yang diperantarai Perserikatan Bangsa-bangsa di Jenewa buyar pada awal tahun ini karena kekerasan yang meningkat, terutama di sekitar Aleppo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement