Senin 26 Dec 2016 03:39 WIB

Ada Peluang Aksi Teror, Putin Perintahkan Investigasi Jatuhnya Pesawat Rusia

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Rusia Vladimir Putin.
Foto: AP
Presiden Rusia Vladimir Putin.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW --  Presiden Rusia Valdimir Putin memerintahkan penyelidikan mendalam penyebab jatuhnya pesawat militer Rusia TU-154 di Laut Hitam pada Ahad (25/12) waktu setempat. Pasalnya pihak Moskow mengungkap kemungkinan pesawat yang membawa 92 penumpang itu menjadi target serangan terorisme.

Saat ini, Kementerian Tranportasi negara itu tengah mempertimbangkan segala kemungkinan penyebab jatuhnya pesawat.

"Kami akan melakukan penyelidikan menyeluruh segala penyebab (jatuhnya pesawat) dan akan melakukan segalanya untuk mendukung keluarga korban, "kata Putin seperti dilansir Sunday Express pada Ahad (25/12).

Pesawat jatuh saat dalam perjalanan ke Suriah. Pesawat telah menghilang dari radar di 0525 MSK (09:25 ET), atau dua menit setelah lepas landas dari Sochi di Rusia selatan. Presiden Vladimir Putin, juga telah menyatakan 26 Desember sebagai hari berkabung nasional.

Diketahui, pesawat yang dibuat pada tahun 1983, membawa 84 penumpang dan delapan awak. Setidaknya 60 adalah anggota Alexandrov Ensemble, yang lebih dikenal sebagai Red Army Choir, dan sedang diterbangkan ke pangkalan udara Hmeymim Rusia di Suriah untuk menghibur tentara dalam rangka Tahun Baru.  Sembilan wartawan Rusia juga berada di pesawat serta prajurit militer.

Baca juga,  Seluruh Penumpang Pesawat Rusia yang Jatuh di Laut Hitam Tewas.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement