REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran, Hassan Rowhani dan rekannya Presiden Rusia Vladimir Putin menyambut 'kemenangan tentara Suriah terhadap para pejuang di Aleppo. Sambutan kemenangan oleh keduanya diucapkan melalui panggian telepon, sebagaimana laporan media Iran pada Ahad (25/12).
"Kemenangan tentara Suriah mengirimkan pesan bahwa teroris tidak dapat mencapai tujuan mereka. Kita harus menghentikan teroris menggunakan gencatan senjata untuk membangun kembali kekuatan mereka dan menciptakan basis baru di daerah lain di Suriah, "kata Rowhani dalam pernyatannya kepada Putin pada Sabtu malam yang dilansir Al Arabiya, Ahad (25/12).
Pernyataan ini juga mengungkap, bahwa Putin menyambut kekalahan pasukan pemberontak di kota kedua terbesar Suriah itu. Ia mengatakan kerjasama antara Teheran dan Moskow akan terus dilakukan. Selain itu, pembicaraan damai juga akan berlangsung di Kazakhstan. Namun demikian, mereka enggan memberikan rincian lebih lanjut.
Adapun, Iran dan Rusia telah menjadi pendukung utama Presiden Suriah Bashar al-Assad. Mereka juga melabeli semua pasukan pemberontak di negara itu sebagai teroris.
"Hasil dari kerja sama ini adalah kemenangan besar dalam perang melawan terorisme internasional," ujar Putin.
Baca juga, Pasukan Assad Kuasai Aleppo.
Tentara Suriah pekan ini merebut kembali kendali timur Aleppo, yang telah diambil alih oleh kelompok pemberontak sejak pertengahan 2012. Pengambilalihan juga dilalui dengan serangan dahsyat selama sebulan yang telah menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi meninggalkan rumahnya masing-masing.
Adapun masuknya Rusia ke dalam konflik yakni pada September 2015, terutama melalui serangan udara. Adapun Iran telah memberikan penasehat militer dan garis depan para relawan dan pejuangnya.