REPUBLIKA.CO.ID, VATICAN CITY -- Paus Fransiskus berdoa untuk kedamaian dunia pada perayaan tradisional Natal di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Ahad (25/12). Pemimpin umat Katolik itu juga berharap “gencatan senjata” yang langgeng di wilayah-wilayah konflik, seperti Suriah.
“Begitu banyak darah yang tertumpah (korban jiwa),” ucap Paus Fransiskus saat mendoakan warga Suriah, yang enam tahun lamanya didera perang. Demikian dilansir New York Post, Ahad (25/12).
“Kinilah waktunya untuk gencatan senjata yang langgeng (di Suriah). Agar komunitas internasional benar-benar mencapai solusi, sehingga kehidupan masyarakat setempat bisa terbina lagi untuk memulihkan negara itu,” ujarnya di hadapan sekitar 40 ribu umat Katolik yang memadati sekitar Basilika Santo Petrus.
Selain itu, tokoh kelahiran Argentina tersebut juga mendoakan perdamaian bagi Palestina dan Israel, serta beberapa negara Afrika. Dia berharap, akan ada sejarah baru demi menghentikan konflik. Paus menyebut, rasa benci dan dendam selama ini telah menyingkirkan kemungkinan untuk membangun kesepahaman dan harmoni. Ibadah Natal tahunan digelar Paus dengan ritual “Urbi et Orbi.”