Senin 26 Dec 2016 18:31 WIB

Sejumlah Fakta di Balik Rencana Serangan Teroris di Melbourne

Penggerebekan polisi Australia meliputi sebuah rumah di wilayah Meadow Heights, Melbourne.
Foto: ABC
Penggerebekan polisi Australia meliputi sebuah rumah di wilayah Meadow Heights, Melbourne.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Tiga orang telah dituduh karena diduga merencanakan serangan teroris di Melbourne, yang -disebut polisi -bisa terjadi pada Hari Natal. Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, menggambarkan hal itu sebagai salah satu plot teroris terbesar yang digagalkan dalam beberapa tahun terakhir.

Menteri Utama Victoria, Daniel Andrews, mengatakan, ancaman itu "sangat serius" dan menyebut rencana itu suatu "tindakan jahat". Jadi apa yang kita ketahui sejauh ini?

Apa yang terjadi?

Pada Kamis (22/12) malam, Kepolisian Victoria melakukan upaya penggagalan aksi terorisme gabungan di barat laut Melbourne, di mana lima orang ditahan.

Aksi penggerebekan, yang merupakan bagian dari Operasi Kastelholm, itu juga melibatkan Polisi Federal Australia (AFP), dan Organisasi Intelijen Keamanan Australia (ASIO).

Tujuh orang ditangkap dan pihak berwenang mengatakan, mereka mepercayai bahwa sekelompok empat orang berencana untuk melakukan serangan di pusat kota Melbourne, yang melibatkan bahan peledak dan senjata lainnya, kemungkinan dilaksanakan pada Hari Natal.

Dari tujuh orang yang ditangkap, lima tetap ditahan dan tengah diinterogasi.

Komisaris Graham Ashton dari Kepolisian Victoria mengatakan, penyelidikan telah dilakukan selama beberapa pekan tetapi mereka yang ditahan telah menjadi ‘buruan’ selama beberapa waktu.

Siapa saja yang ditahan?

Enam pria dan satu perempuan ditangkap di pinggiran barat laut kota Melbourne. Tiga dari mereka -Abdullah Chaarani (26) dari Dallas, Hamza Abbas (21) dari Flemington dan Ahmed Mohamad (24) dari Meadow Heights -telah dituduh merencanakan serangan teroris.

Seorang pria berusia 22-tahun dari Campbellfield dan seorang pria berusia 21 tahun dari Gladstone Park, tetap ditahan. Seorang perempuan berusia 20 tahun dan seorang pria berusia 26-tahun, keduanya dari Meadow Heights, dibebaskan tanpa tuduhan.

Komisaris Graham mengatakan, empat dari mereka yang ditangkap adalah kelahiran Australia dengan latar belakang Lebanon dan lainnya merupakan warga negara Australia kelahiran Mesir.

Peta
Sejumlah properti di Meadow Heights, Dallas, dan Flemington digerebek.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/sejumlah-fakta-di-balik-rencana-serangan-teroris-di-melbourne/8146224
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement