REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Kementerian Kesehatan Myanmar berjanji untuk meningkatkan cakupan layanan pencegahan HIV di seluruh negeri tahun depan. Kementerian Kesehatan menerapkan rencana pencegahan HIV di lebih dari 35 rumah sakit di negara bagian, termasuk beberapa daerah perbatasan dengan tingkat infeksi HIV tertinggi seperti Kawthaung, Tachliek dan Namhkam.
Laporan Kemenkes menyebutkan, program pengendalian HIV berbasis kota telah mencapai target populasi di lebih dari 300 kota tahun ini. Menurut angka resmi, terdapat sekitar 10.000 orang terinfeksi virus HIV setiap tahunnya.
Selain itu, terdapat 200.000 orang hidup dengan HIV di Myanmar, yang 23 persen di antaranya adalah pengguna jarum suntik narkoba, dan 7 persen lainnya terlibat dalam hubungan sesama jenis.
Mayoritas penularan terjadi di kalangan pekerja seks komersial, pengguna jarum suntik narkoba dan hubungan sesama jenis.
Untuk mengendalikan penyakit ini, kementerian telah mendistribusikan obat anti-retroviral dengan bantuan organisasi non-pemerintah.
Virus mematikan ini sebagian besar ditemui pada orang muda karena sebagian dari mereka memiliki pengetahuan kesehatan yang buruk.
Untuk meningkatkan kesadaran di kalangan masyarakat, otoritas kesehatan berjanji untuk terus meluncurkan program edukatif melalui berbagai kampanye.