Selasa 27 Dec 2016 09:17 WIB

Kecelakaan Pesawat Tim Chapecoense Akibat Kekurangan Bahan Bakar

Petugas pemakaman mengatur peti jenazah korban jatuhnya pesawat di hutan Kolumbia. Pesawat mengangkut sebagian besar tim bola Brazil, Chapecoense.
Foto: Reuters
Petugas pemakaman mengatur peti jenazah korban jatuhnya pesawat di hutan Kolumbia. Pesawat mengangkut sebagian besar tim bola Brazil, Chapecoense.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Kecelakaan pesawat yang menewaskan 71 orang di Kolombia bulan lalu, termasuk puluhan pemain tim sepak bola Brasil, Chapecoense disebabkan kesalahan manusia.

Dilansir dari BBC, Selasa (26/12), pejabat Kolombia mengatakan tidak ada kesalahan teknis. Kolombia menyalahkan pilot, maskapai penerbangan dan pejabat Bolivia. Sebuah rekaman menunjukkan pesawat tersebut kekurangan bahan bakar.

Pesawat yang dioperasikan oleh perusahaan Bolivia, LaMia jatuh di wilayah pegunungan dekat Amedellin. Hanya enam orang yang selamat.

Hasil awal penyelidikan Kolombia mengatakan pilot gagal mengisi ulang bahan bakar saat dalam perjalanan dan terlalu terlambat melaporkan kegagalan mesin akibat kehabisan bahan bakar.

Menteri Keamanan Udara Kolombia Kolonel Freddy Bonilla juga mengatakan otoritas penerbangan di Bolivia dan maskapai meloloskan kondisi dalam rencana terbang yang sebetulnya tidak bisa diterima.

"Tidak ada faktir teknis dalam kecelakaan tersebut. semuanya melibatkan kesalahan manusia ditambah faktir manajemen dan pengaturan rencana terbang oleh otoritas di Bolivia," kata Bonilla kepada wartawan.

Kesimpulan itu, katanya, didapat dari rekaman di pesawat dan bukti lain. Penyelidikan Boliviajuga menyelahkan pilot dan maskapai.

Direktur LaMia, Gustavo Vargas Gamboa dan putranya Gustavo Vargas Villegas yang merupakan mantan pejabat penerbangan Bolivia telah ditahan. Mereka menyengkal melakukan kesalahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement