REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Kebun zaitun di Tepi Barat sering musnah karena tentara Israel sering mengusir bahkan mengancam membunuh petani zaitun yang datang untuk berkebun. Akibatnya, kebun zaitun jadi tak terawat.
Petani Palestina di Desa Burin, Tepi Barat, Nimer Tirawi mengatakan, telah melakukan berbagai cara supaya tentara Israel yang berjaga di pemukiman Yitzhar tak mengambil alih kebunnya dan menghancurkan mata pencahariannya. Selama ini, Tirawi tak bisa menyelesaikan panen tahunannya dj kebun zaitunnya. Sebab ia diancam oleh tentara Israel akan dibunuh jika terus berkebun zaitun.
Tahun lalu, ujar Tirawi, ia sedang bersama anak laki-lakinya di kebun zaitun miliknya. Lalu tiba-tiba tentara Israel mendatangi mereka.
"Tentara Israel itu datang dengan menodongkan senjatanya. Pergi dari tanah ini atau saya bunuh kamu," katanya, Senin, (26/12) seperti dilansir Aljazirah.
Saat Tirawi menolak pergi tentara Israel itu pergi lalu kembali lagi dengan 20 warga Israel. Mereka kemudian melakukan kekerasan secara fisik dengan memukulnya, menendangnya, dan melemparkan batu kepadanya.
Tentara Israel selalu mengawasi para petani Palestina. Jika ia melihat ada petani datang ke kebunnya, maka ia akan segera mengusirnya.
Kebanyakan kebun zaitun milik petani Palestina ada di tanah yang 60 persen di bawah kontrol militer Israel. Termasuk milik Tirawi.
Tirawi memiliki dokumentasi kepemilikan kebun zaitunnya. Namun, hanya bisa mengakses kebunnya jika ada persetujuan dari Pemerintah Israel